TEMPO.CO, Jakarta - Badan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal (BP3MD) Sumatera Selatan mengungkapkan tenaga kerja yang diserap dari realisasi investasi yang masuk ke Sumatera Selatan sepanjang kuartal I/2015 mencapai 9.806 tenaga kerja.
Kepala BP3MD Sumatera Selatan Maulan Aklil mengatakan realisasi investasi yang diraup sepanjang kuartal I/2015 mencapai Rp 5,41 triliun. Dari raihan tersebut, sebanyak 90 persen atau Rp 4,86 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA).
“Dari 37 perusahaan PMA, tenaga kerja yang diserap mencapai 7.588 orang. Sementara dari 18 perusahaan yang berasal dari penanaman modal dalam negeri menyerap 2.218 orang,” katanya, Selasa, 23 Juni 2015.
Seperti diketahui, lesunya perekonomian selama ini menyebabkan kondisi ketenagakerjaan di Sumatera Selatan mengalami penurunan.
Hal itu terlihat dari jumlah angkatan kerja periode Februari 2015 yang turun 0,11 persen menjadi 4,01 juta jiwa, dari Februari 2014 sebanyak 4,02 juta jiwa.
Jumlah penduduk bekerja tercatat turun 1,4 persen, sehingga jumlah penganggur mengalami peningkatan hingga 30,9 persen dari periode yang sama tahun lalu. Alhasil tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumatera Selatan meningkat menjadi 5,03 persen dari sebelumnya 3,84 persen.
“Tentunya, lapangan kerja yang tercipta dari investasi yang masuk ini menjadi angin segar bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami harap masyarakat Sumsel dapat menjaga iklim investasi di Sumatera Selatan itu tetap kondusif,” ujar Maulan.
Dia mengklaim iklim investasi di Sumatera Selatan sejak awal tahun ini cukup baik, meskipun laju ekonomi saat ini masih belum terlalu kencang. Hal ini terlihat dari realisasi investasi yang masuk telah mencapai 29 persen dari target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 19 triliun.
Menurutnya, investor yang masuk umumnya merupakan investasi jangka panjang. Dengan demikian, lanjutnya, pengaruh rupiah yang melemah atau harga komoditi yang masih anjlok tidak banyak berpengaruh terhadap investasi di Sumatera Selatan.