TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyediakan 4.000 ton beras untuk operasi pasar selama Ramadan.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional DIY Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan operasi pasar Ramadan berdasarkan permohonan dari pemerintah kabupaten/kota daerah itu sesuai permintaan pasar.
Baca Juga:
"Kami menyiapkan 4.000 ton untuk operasi pasar. Secara stok kami tidak ada kendala," kata dia di Yogyakarta, Kamis, 18 Juni 2015.
Alokasi beras untuk operasi pasar Ramadan jauh lebih banyak dibandingkan saat operasi pasar bulan Februari yang hanya 300 ton.
Langgeng mengatakan alokasi beras untuk operasi pasar Ramadan ditingkatkan guna meredam kenaikan harga beras yang biasanya terjadi pada pertengahan bulan.
"Kami tingkatkan karena permintaan di tingkat masyarakat juga diperkirakan lebih besar dari bulan-bulan biasa," kata dia.
Menurut dia, beras untuk operasi pasar akan dijual dengan harga Rp 8.200 per kilogram atau lebih rendah lagi jika ada subsidi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah DIY.
Pelaksanaan operasi pasar, menurut dia, akan dilakukan sesuai instruksi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah DIY.
Ia mengatakan Bulog juga menyiapkan 4.326 ton beras bersubsidi untuk masyarakat miskin (raskin) yang akan didistribusikan kepada 288.931 rumah tangga sasaran (RTS).
"Bahkan untuk bulan Juni hingga beberapa bulan ke depan kami bisa pastikan raskin akan tersalurkan tepat waktu," katanya.
Di gudang Perum Bulog Divre DIY saat ini masih ada stok beras 19.600 ton, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Oktober 2015.
ANTARA