TEMPO.CO , Bangkalan:Menjelang bulan suci Ramadan, tabung elpiji 3 kilogram langka di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Kelangkaan ini membuat harga elpiji melon naik dari Rp 17 ribu menjadi Rp 20 ribu per tabung.
"Sudah sepekan ini yang langka, kalau pun ada harganya Rp 20 ribu," kata Azizah, pemilik warung nasi di Pasar Jaddih, Kecamatan Socah, Kamis, 4 Juni 2015.
Karena susah didapat, Azizah mengaku terpaksa beralih ke tabung 15 kilogram karena tidak sulit didapat. "Kebetulah saya masih punya tabung besar, jadi dipakai lagi sampai pasokan yang tiga kilo normal," ujar Azizah.
Haji Imron, Pemilik Toko Kembang, Jalan RE Martadinata, Kelurahan Mlajah mengaku sudah tiga hari ini tidak menjual tabung melon karena sudah beberapa hari antre di agen tidak pernah kebagian. "Sekarang mau dapat yang tiga kilo harus antre, stoknya kurang," kata Haji Imron.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso menilai kelangkaan elpiji melon sebagai hal yang wajar karena mendekati bulan Ramadan. "Saya yakin akan segera normal," kata Puguh.
Meski begitu, Puguh mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Pertamina serta menerjunkan tim ke lapangan untuk memantau peredaran elpiji melon. Langkah ini ditempuh karena kelangkaan tersebut telah memicu kenaikan harga elpiji melon menjadi Rp 20 ribu pertabung. "Ini yang tidak benar, kami akan turun untuk mengetahui secara pasti penyebab kelangkaan ini," kata Puguh.
MUSTHOFA BISRI