TEMPO.CO, Ngawi - Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis sore, 30 April 2015. Presiden datang untuk melakukan peletakan batu pertama proyek jalan tol ruas Ngawi-Kertosono dan percepatan pembangunan jalan tol ruas Solo-Ngawi. Peletakan batu pertama dilangsungkan di Desa Klitik, Kecamatan Geneng.
"Beliau (Presiden Jokowi) sendiri yang akan hadir. Rencana kunjungan ini sempat disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Nasional di Jakarta kemarin," kata Bupati Ngawi Budi Sulistyono.
Baca Juga:
Menurut rencana, rombongan Jokowi akan tiba di lokasi kegiatan pada pukul 17.00 WIB. Karena kedatangan rombongan itu mendekati waktu salat magrib, Pemerintah Kabupaten Ngawi menyiapkan Masjid Baiturrahman di sebelah barat alun-alun kabupaten itu sebagai tempat beribadah mereka. "Itu kalau beliau mau melakukan salat di sana," ujar Kanang, sapaan Budi Sulistyono, kepada Tempo.
Budi juga menyiapkan tempat makan malam bagi Jokowi. Adapun rumah makan yang dipilih ialah Depot Notosuman di Jalan Raya Ngawi-Sragen. Rumah makan itu dipilih karena Jokowi direncanakan menuju Solo setelah acara di Ngawi rampung.
Kepala Penerangan Komando Resor Militer 081/Dirotsaha Jaya Mayor Budi Yuwono menambahkan, sebelum menuju ke Ngawi, pesawat rombongan Jokowi akan mendarat di Pangkalan Udara Iswahyudi, Magetan. Dari lokasi itu, rombongan menuju Ngawi dengan menggunakan mobil.
"Info awalnya, kedatangan Jokowi siang hari. Setelah pesawat turun di Lanud Iswahyudi, beliau direncanakan makan siang di Maospati, Magetan," kata Budi.
Proyek jalan tol ruas Solo-Ngawi-Kertosono merupakan bagian dari megaproyek Jalan Tol Trans-Jawa yang sempat mangkrak. Penyebabnya, kontraktor sebelumnya, PT Theiss Construction Indonesia, tak mampu mengerjakan proyek akibat kekurangan dana. Pemerintah akhirnya mencabut kontrak perusahaan tersebut dan mengambil alih proyek tol sepanjang 180 kilometer ini.
PT Jasa Marga dan Waskita Karya akhirnya ditunjuk untuk menggarap tol Solo-Kertosono. Keduanya berbagi saham. Sebesar 60 persen dimiliki Jasa Marga, dan sisanya dikuasai Waskita Karya. Total dana yang dikucurkan dua badan usaha pelat merah tersebut mencapai Rp 439 miliar sebagai modal awal konstruksi.
NOFIKA DIAN NUGROHO