TEMPO.CO, Banyuwangi - Petani buah manggis di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengeluhkan harga manggis yang terjun bebas hingga angka Rp 3.200 per kilogram. Harga itu paling rendah sepanjang lima tahun terakhir. “Baru kali ini harga manggis paling rendah,” kata Riyanto, petani manggis asal Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Senin, 30 Maret 2015.
Menurut dia, petani manggis asal Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, panen manggis di desanya sejak tiga pekan lalu. Saat panen pertama, harga manggis mencapai Rp 7.000 per kilogram. Kemudian, harga terus menurun hingga Rp 3.200 per kilogram.
Pada puncak panen 2014, harga manggis kualitas rendah Rp 7.000 dan kualitas super Rp 15.000 per kilogram. Harga itu tetap stabil sepanjang tahun. Akibatnya, Riyanto mengaku tidak mendapatkan keuntungan dari panen kali ini. Sebab, biaya produksi satu pohon mencapai Rp 600 ribu, untuk pupuk, perawatan, dan biaya petik. Dari satu pohon, Riyanto bisa memanen 2 kuintal manggis senilai total Rp 640 ribu.
Ketua Kelompok Petani Manggis Desa Pesucen Abdul Rohim mengatakan penurunan harga itu dialami semua kualitas manggis. Untuk kualitas medium atau pasar supermarket harganya anjlok dari Rp 11.000 menjadi Rp 9.000 per kilogram. Sedangkan untuk kualitas ekspor turun dari Rp 20 ribu menjadi Rp 11 ribu per kilogram.
Rohim menduga anjloknya harga manggis karena panen raya itu juga terjadi di daerah lain, seperti Bali dan Jawa Barat. “Banyak supplier yang mengambil manggis dari Bali.”
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Banyuwangi, Syaifullah, mengatakan panen raya tidak hanya terjadi pada buah manggis, tapi komoditas lain seperti rambutan, jeruk, dan buah naga. “Panen buah-buahan terjadi bersamaan.”
Selain itu, kata dia, manggis Banyuwangi termasuk yang ditolak pemerintah Cina. Negeri Tirai Bambu itu memiliki daftar hitam pemasok manggis karena mengandung pestisida. Manggis Banyuwangi “terseret” karena manggis asal beberapa daerah di Indonesia masuk daftar hitam itu. Dampaknya, pasar ekspor pun berkurang.
Kabupaten Banyuwangi menjadi sentra manggis di Jawa Timur dengan produksi sebanyak 20.199 ton. Sebesar 40 persen atau sekitar 9.000 ton dari produksi dikirim ke luar negeri. Luasan tanaman manggis di Banyuwangi mencapai 1.590,5 hektare yang tersebar di enam kecamatan, yakni Kalipuro, Glagah, Licin, Songgon, Sempu, dan Glenmore.
IKA NINGTYAS