TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah dunia melonjak sekitar 6 persen menyusul adanya kekhawatiran bahwa konflik di Yaman akan meluas ke kawasan Timur Tengah.
Seperti dilansir BBC News, Kamis, 26 Maret 2015, Arab Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara ke kubu pemberontak di Yaman. Agresi Arab, yang merupakan eksportir minyak mentah terbesar di dunia, memicu kekhawatiran terganggunya pasokan minyak di Timur Tengah.
Pada perdagangan Kamis waktu setempat, harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), menguat di level US$ 51 per barel. Begitu pula minyak acuan Brent, yang naik ke posisi US$ 59,71 per barel.
Tekanan terhadap harga minyak sedikit menurun karena konflik Yaman dinilai tidak berimbas langsung terhadap pasokan minyak di Kawasan Teluk.
Posisi Yaman memang sangat strategis karena berada di wilayah pelayaran internasional yang sangat penting bagi produsen minyak. Yaman terancam pecah karena perang saudara.
SETIAWAN ADIWIJAYA