TEMPO.CO , Jakarta: Apakah uang Anda terjamin aman sepenuhnya di bank? Ternyata ada peluang sekecil apapun dana yang disimpan di bank bisa hilang alias dibobol. Dari catatan Forum Nasabah, sejauh ini ada beberapa kasus rekening nasabah bank dibobol dengan berbagai modus.
Merujuk pengalamannya kebobolan dana Rp 245 juta di Bank Permata tahun lalu, warga Jakarta Pusat, Tjho Winarto, berbagi tips untuk menghindari pembobolan dana di bank. Kasusnya sendiri saat ini sedang bergulir di kepolisian dan akan berlanjut proses perdata.
Berikut lima tips mengamankan dana di bank. Pertama, hindari layanan transaksi keuangan online yang hanya berdasarkan password dan OTP (one time password) yang dikirimkan lewat pesan pendek (SMS).
"Saya akan cari bank yang menyediakan layanan online menggunakan token fisik. Agak lebih repot, tapi lebih aman," kata Winarto, seperti dikutip dari siaran pers Forum Nasabah, Jumat 13 Februari 2015.
Kedua, jika bepergian ke tempat yang sinyalnya kurang baik, selalu berusaha untuk call forward telepon ke rekan/keluarga jika nomor telepon seluler Anda dikaitkan untuk transaksi online.
Ketiga, dana utama kita sebaiknya diamankan di tabungan yang agak "tradisional", yang tidak bisa dilayani dengan fasiltas online. Hanya dana taktis yang disimpan di rekening yang agak mudah untuk ditransaksikan.
Keempat, langkah pengamanan sendiri (self protection) adalah mengganti pin ATM dan password Internet banking Anda sesering mungkin. “Seberapa sering penggantian PIN dan password adalah waktu ganti password laptop," ujar Winarto.
Kelima. waspada jika Anda sedang men-download file apapun dari Web site ataupun membuka file dalam email. Jika Anda mencurigai sumbernya, jangan dibuka. Hubungi bank Anda dan cari tahu proteksi macam apa yang mereka tawarkan pada para nasabah.
Harun Mahbub