TEMPO.CO, Medan - Pasca-penetapan harga baru Premium, Pertamax, dan solar, tarif angkutan kota di Medan diusulkan turun. Namun usul itu baru akan dikaji pekan depan. Ketua Organisasi Angkutan Darat Kota Medan Mont Gomery Munthe mengatakan pihaknya berencana menurunkan tarif angkutan kota sebesar Rp 500 per estafet (sekali jalan).
Tarif angkutan naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.500 per estafet saat pemerintah mengumumkan kenaikan harga Premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter. "Setelah pengumuman harga Premium baru Rp 7.600 per liter, konsumen tentu berharap tarif angkutan umum juga disesuaikan," kata Munthe kepada Tempo, Jumat, 2 Januari 2015. (Baca: Jokowi Turunkan BBM, Ongkos Taxi Tak Ikut Turun)
Munthe mengklaim, meski usulan tarif angkutan kota per estafet turun Rp 500 belum diputuskan Wali Kota Medan melalui satu surat keputusan, sopir angkutan umum di Medan sudah menurunkan tarif dari Rp 5.500 menjadi Rp 5.000 per estafet. "Sopir sudah menyesuaikan tarif baru meski Pemerintah Kota belum menetapkan," tutur Munthe.
Menurut Munthe, pekan depan, Organda Medan bersama Pemerintah Kota Medan akan membahas besaran tarif baru agar sesuai dengan harga minyak baru. "Sebelum surat keputusan mengenai tarif baru diteken wali kota, pengusaha tentu akan menghitung harga komponen lain, seperti suku cadang dan ban, apakah dengan harga lama atau turun," tutur Munthe.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pelaku usaha, termasuk yang bergerak dalam bidang transportasi, menyesuaikan tarif atau harga jual dengan harga bahan bakar minyak yang baru. Harga BBM jenis premium turun menjadi Rp 7.600 per liter dari semula Rp 8.500 per liter. Sedangkan solar turun menjadi Rp 7.250 per liter dari harga semula Rp 7.500 per liter. JK juga menyatakan yakin harga barang-barang akan turun menyusul penurunan harga BBM. Penyesuaian harga barang-barang ini, menurut dia, memerlukan waktu. (Baca: Harga BBM Turun, Tarif Bus Ogah Ikutan Turun)
SAHAT SIMATUPANG
Berita terpopuler:
Pertamax, Sekarang Rp 8.800 per Liter
Pertamax Rp 8.800, Berapa Harga Shell dan Total?
Tertimpa Musibah, Air Asia Bantu Korban Banjir