TEMPO.CO , Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) akan meremajakan armada dengan mengganti pesawat Boeing 737-800 NG dengan varian terbaru Boeing 737 MAX 8. Menurut juru bicara Garuda, Pujobroto, hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kualitas layanan dan kenyamanan penumpang.
"Ini juga sejalan dengan akan berakhirnya masa sewa sejumlah pesawat narrow body Boeing 737-800NG yang telah berusia 12 tahun," kata Pujo dalam keterangan tertulis. (Baca: Kurs Rupiah Loyo, Garuda Merugi ).
Pesawat Boeing 737 MAX 8 merupakan pengembangan dari B737-800NG. B737 MAX 8 memiliki keunggulan berupa teknologi terbaru yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Pesawat ini juga memiliki tingkat kebisingan dan emisi yang lebih rendah.
Menurut Pujo, program peremajaan armada tersebut dilakukan melalui penggantian (natural replacement) sebanyak 50 pesawat Boeing 737-800 NG dengan pesawat Boeing 737 MAX 8. Hal ini sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani antara Garuda Indonesia dan Boeing pada September 2014. (Baca juga: Garuda Indonesia Mulai Terbang ke London ),
Pesawat Boeing 737 MAX 8 akan tiba secara bertahap mulai tahun 2017 hingga 2023, sesuai dengan berakhirnya masa sewa pesawat B737-800NG. Pujo mengatakan penggantian armada tersebut sejalan dengan program Garuda untuk mengantisipasi pasar angkutan udara di Indonesia dan regional yang terus meningkat. (Baca: Garuda Rumuskan 25 Langkah untuk Kurangi Kerugian ).
Armada baru, kata Pujo, diyakini mampu menjaga kesinambungan bisnis dan market share Garuda di pasar Full Service Carrier. Karena jumlah penumpang saat ini cukup tinggi, Garuda akan meremajakan pesawat narrow body untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Boeing 737 MAX 8 hingga saat ini masih dikembangkan oleh Boeing Commercil Airplanes dan akan diluncurkan pada 2017. Pesawat ini berkapasitas 200 penumpang ini diklaim hemat bahan bakar 10 persen dibandingkan pendahulunya. Hingga Agustus 2014, Boeing sudah mengantongi pemesanan 2.219 unit Boeing 737 MAX.
FERY FIRMANSYAH
Berita Terpopuler
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
AJI Minta Hashim Buktikan jika Ada Berita Keliru