TEMPO.CO, Padang - Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin meninggal pada Senin, 15 September 2014, sekitar pukul 01.30 WIB. Lelaki kelahiran Batusangkar ini mengembuskan napas terakhir pada usia 60 tahun.
Munadi menjabat direktur utama pabrik semen tertua di Indonesia itu sejak tahun 2011. Sebelumnya, alumnus Institut Teknologi Bandung ini menjabat direktur produksi dan sekretaris perusahaan.
Kepala Biro Humas Semen Padang Asdian mengatakan Munadi meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Ia masuk rumah sakit sekitar pukul 21.00 WIB. Sejam kemudian, ia mengalami kritis. "Kemungkinan jantung. Sebab, sebelum masuk rumah sakit, bapak batuk-batuk dan tubuhnya mendingin," ujar Asdian.
Menurut Asdian, Munadi berada di luar kota untuk melakukan beberapa rangkaian tugas. Sebelum ke Jakarta, Munadi menghadiri rapat di Batam. Minggu pagi, Munadi ke Bandung untuk menghadiri pernikahan kerabatnya. Malamnya, ia masuk rumah sakit. "Rencananya hari ini ada rapat koordinasi di Jakarta, dan Selasa besok ada rapat bersama GM Pelindo di Medan," ujarnya.
Suami Yosmita ini meninggalkan empat anak. Yaitu Mulia Andika, 30 tahun, Muhammad Ilham (27), Tri Wahyu (23), dan Dita (19).
Jenazah Munadi tiba di Padang pukul 08.00 WIB. Jenazah lalu dibawa ke rumah dinasnya di kompleks Semen Padang Indarung, Padang. Rencananya jenazah disalatkan di Masjid Jabal Rahman Semen Padang. "Usai disalatkan, jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Kampuang Tangah Sungayang, Kabupaten Tanah Datar," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita Terpopuler:
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Soal RUU Pilkada, Amir: SBY Berpihak pada Akal Sehat
3 Kemesraan Ahok-Lulung Setelah Cekcok Panjang