TEMPO.CO, Bangkalan - Pemerintah Kabupaten Bangkalan mengajukan penambahan kuota elpiji kemasan 3 kilogram ke PT Pertamina. Permintaan tersebut diajukan untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram akibat beralihnya konsumen elpiji 12 kilogram setelah harga gas nonsubsidi itu naik.
"Kami mengajukan penambahan kuota sebanyak 20 persen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangkalan Abdul Rozak, Sabtu, 12 september 2014. (Lihat berita lainnya: Elpiji 12 Kilogram Tak Dilirik Lagi di Sumenep
Meski belum ada kajian ihwal seberapa besar peralihan konsumen elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram, Rozak yakin kenaikan harga dari Rp 100 ribu menjadi Rp 120 ribu per tabung akan membuat konsumen elpiji nonsubsidi beralih ke elpiji bersubsidi.
Data menyebutkan, jatah elpiji 3 kilogram di Bangkalan sebanyak 282 ribu tabung per bulan. "Kami minta tambahan sekitar 56 ribu tabung, sehingga menjadi sekitar 338 ribu tabung," ujar Rozak. (Baca juga: Di Pengecer, Harga Elpiji Lebih Mahal Rp 5 ribu)
Mat Rohman, agen elpiji di Pasar Sabtoan, Kecamatan Socah, mengatakan pelanggannya merespons positif kenaikan harga elpiji 12 kilogram. "Positif maksudnya sampai hari ini konsumsi elpiji 3 kilogram masih normal," katanya.
Sejak harga gas 12 kilogram dinaikkan dua hari lalu, kata dia, baru ada satu konsumen yang menjual tabung elpiji tersebut untuk ditukar dengan elpiji 3 kilogram. "Karena kebanyakan konsumen 12 kilogram juga pengguna elpiji 3 kilogram, jadi mereka tidak panik," ucap Mat Rohman. (Berita terkait: Harga Elpiji 12 Kg Naik, Omzet Agen dan UKM Turun)
MUSTHOFA BISRI