TEMPO.CO, Jakarta - Gas berukuran 3 kilogram mulai langka di pasaran, menyusul rencana Pertamina menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi. Di Jakarta, stok elpiji bersubsidi di sejumlah toko, pengecer, dan minimarket di kawasan Jakarta Selatan kosong. (Baca: Kenaikan Harga Elpiji Sedang Digodok)
Aji, 32 tahun, pemilik toko sembako yang menyediakan gas elpiji di Pasar Kebayoran Lama mengatakan bahwa pasokan elpiji yang dikemas dalam tabung hijau itu mulai langka sejak sebelum Lebaran. Akibatnya, Aji terpaksa menaikkan harga.
Sebelumnya harga gas subsidi itu dijual Rp 18 ribu per tabung. Kini naik menjadi Rp 20 ribu per tabung. (Baca juga: LPG 12 Kg Diusulkan Naik, Begini Tanggapan Hiswana)
Keluhan senada diungkapkan oleh Wati, seorang karyawan toko sembako di Pasar Kebayoran. Sejak sepekan terakhir, elpiji berukuran 3 kilogram menghilang dari pasaran. Akibatnya, harga pun naik menjadi Rp 19 ribu per tabung dari sebelumnya Rp 18 ribu. (Baca: Tekan Impor, Pertagas Revitalisasi Kilang LPG)
“Biasanya ada 15-20 tabung di toko, lama-lama menjadi 10 tabung saja. Kini makin susah didapat dan bahkan kosong,” kata Wati, Senin, 11 Agustus 2014.
Pemerintah berencana merumuskan harga baru elpiji, khususnya elpiji 12 kilogram. Rencana itu diungkapkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo pada Jumat pekan lalu.
Selain Pertamina yang terus merugi, menurut Susilo, pertimbangan lain untuk merevisi harga elpiji adalah kebutuhan gas yang mencapai 4,3 juta ton per tahun. Produksi gas domestik hanya mampu mencukupi sekitar 1,3 juta ton per tahun. Karena itu, pemerintah harus mengimpor elpiji hingga 3 juta ton per tahun dengan anggaran impor kira-kira US$ 1.000 untuk 1 ton elpiji. Dengan demikian, pemerintah harus merogoh kocek hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 35,5 triliun untuk impor elpiji.
Berdasarkan kalkulasi tersebut, Susilo menuturkan, pemerintah perlu menaikkan harga elpiji 12 kilogram, mengingat elpiji jenis ini seharusnya sudah mengikuti harga pasar.
CANTIKA BELLIANDARA
Berita Terpopuler
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi
Dua Bulan Diculik ISIS, Bocah Ini Berhasil Kabur
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini