TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) melalui anak usahanya, PT Mitratani Dua Tujuh, mengekspor sayuran buncis ke Jepang. Pada tahap awal, dari hasil riset pengembangan, Mitratani mengekspor 80 ton buncis dari hasil panen perdana mulai September 2014.
Direktur Mitratani, Wasis Pramono, mengatakan pihaknya sudah melakukan riset pengembangan tanaman buncis jenis unggul dalam setahun terakhir. "Pasar Jepang sudah melihat sampel komoditas buncis kami. Higienitasnya sesuai standar Jepang yang sangat tinggi," kata Wasis, Rabu, 6 Agustus 2014.
Mitratani sendiri selama ini dikenal sebagai produsen sayuran beku untuk ekspor. Komoditas yang dihasilkan adalah kedelai edamame, mukimame, edatski, dan okra. Sekitar 80 persen produk ekspor perusahaan itu terkonsentrasi ke Jepang.
Menurut Wasis, kalau standar produk sidah diterima, permintaan dipastikan akan lebih tinggi. Prinsipnya, kata dia, pihak mitra di Jepang siap menerima berapa pun jumlah produksi buncis Mitratani. “Buncis akan menjadi salah satu andalan diversifikasi produk ekspor kami yang selama ini banyak didominasi produk edamame dan okra," ujar Wasis.
Tahun ini, Mitratani menargetkan ekspor sekitar 6.700 ton produk kedelai edamame. Adapun ekspor komoditas okra ditargetkan 1.500 ton. Perusahaan membidik pendapatan Rp 130 miliar pada 2014. "Saat ini kami menggarap lahan seluas 1.100 hektare di Jember dan Bondowoso, Jawa Timur," kata Wasis.
Dia mengatakan pihaknya mempunyai 22 mitra konsumen besar di Jepang yang secara rutin membeli banyak komoditas dari Mitratani. Para mitra itu terdiri atas produsen makanan olahan, distributor retail modern, hingga penyuplai makanan untuk hotel dan restoran mewah di Jepang.
Untuk pengembangan, selain buncis, Mitratani tengah mengembangkan komoditas talas jepang (satoimo/colocasia esculenta) dan ketela rambat varietas beniazuma yang akan diekspor ke Jepang. "Sudah kami uji coba tanam dan sudah survei pasar di Jepang. Prospeknya bagus," ucap Wasis.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita Terpopuler