TEMPO.CO, Cilegon - Menteri Pertanian Suswono memusnahkan sekitar 7,4 ton daging celeng ilegal di Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Cilegon, Banten, Rabu, 16 Juli 2014. Daging celeng yang berasal dari Lampung dan Palembang tersebut merupakan hasil operasi petugas BKP Cilegon di Pelabuhan Merak pada awal Juli lalu. (Baca: Tip Membedakan Daging Sapi dan Celeng)
Suswono menyatakan hukuman bagi pelaku penyelundupan daging celeng kurang efektif. Buktinya, jumlah penyelundupan masih tinggi. Berdasarkan data BKP Cilegon, pada 2014, tangkapan daging celeng selama tujuh bulan terakhir, dari Januari hingga Juli, mencapai 43,7 ton, sementara pada 2013 total hanya 12,8 ton. Dari 43,7 ton daging celeng yang disita pada Januari hingga Juli, 2,9 ton di antaranya didapat pada 8 Juli 2014, sementara 4,5 ton pada 5 Juli 2014. (Baca: Daging Sapi dan Celeng Cuma Beda Tipis)
Menurut Suswono, banyaknya kasus penyelundupan daging celeng ilegal memberikan dampak psikologis berupa keresahan masyarakat, terutama muslim dan para pedagang daging sapi di pasaran. "Peredaran daging celeng ini sudah meresahkan masyarakat. Apalagi upaya penggagalan daging celeng ini tidak pernah membuat jera para pelaku," kata Suswono.
Suswono meminta masyarakat, terutama muslim, untuk berhati-hati saat membeli daging sapi di pasaran. Sebab, secara kasat mata, masyarakat awam sulit membedakan daging sapi dengan daging celeng. "Kami minta warga untuk berhati-hati saat membeli daging sapi, harus bisa membedakan antara daging sapi dan daging babi hutan. Jika ada yang menjual daging dengan harga murah, patut dicurigai dan segera laporkan ke aparat kepolisian atau instansi terkait lainnya," ujarnya.
Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon Banun Harpini mengatakan maraknya penyelundupan ini merupakan dampak tingginya harga daging sapi. Terlebih, tingginya permintaan daging di Pulau Jawa membuat para penyelundup berusaha mengoplos daging tersebut dengan daging babi hutan yang harganya lebih murah. "Penyelundupan terjadi karena harga daging sapi tinggi," katanya.
Menurut dia, daging celeng biasanya dikirimkan dalam paket lewat bus dan truk, serta pelabuhan besar, seperti Pelabuhan Merak. "Namun kali ini modusnya berbeda. Pengiriman tersebut banyak melalui pelabuhan rakyat, atau pelabuhan kecil yang berada di Bojonegara, Kabupaten Serang," ujar Banun.
WASI'UL ULUM
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab