TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan inflasi sebagai musuh utama perekonomian dan rakyat Indonesia. Harga yang terus naik tajam dan berfluktuasi mengakibatkan daya beli masyarakat berkurang.
"Harga yang naik dan tidak stabil itulah musuh ekonomi dan rakyat," ujar Presiden Yudhoyono dalam sambutannya dalam acara Rapat Koordinasi Nasional ke-V Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Grand Sahid, Rabu, 21 Mei 2014.
Selain itu, ia melanjutkan, inflasi atau harga yang tak stabil juga berdampak bagi dunia usaha. Menurut dia, kalangan pelaku bisnis tak bisa menyiapkan rencana usahanya jika harga tak stabil.
Karena itu, Yudhoyono melanjutkan, stabilitas harga merupakan kompenen penting dalam makroekonomi. Dalam makroekonomi, ada tiga indikator menunjukkan baiknya perekonomian suatu negara. Yakni: soal pertumbuhan ekonomi yang meningkat, pengangguran yang turun, dan stabilitas harga yang baik. "Jika semuanya baik, maka makronya juga bagus." Menurut Presiden, segala upaya akan dilakukan agar ekonomi tetap tumbuh dan inflasi turun. "
Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan suatu negara dikatakan maju bila inflasinya rendah. "Ini tantangan negara kita untuk menekan laju inflasi," ucapnya.
ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler:
Sampoerna Beralih ke Kretek Mesin, CT Anggap Wajar
30 Persen Obat yang Beredar di Asia Tenggara Palsu
Menkop Targetkan 2 Tahun Salip Malaysia di MEA
Siasat Pabrik Rokok Agar Tak Ada PHK