TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz memasang target pembangunan 999 rumah susun sewa (rusunawa) untuk lembaga pendidikan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Proyek "apartemen santri" ini akan digarap hingga akhir masa jabatannya pada kuartal III 2014.
Menurut Djan, hingga akhir 2013 pemerintah sudah membangun 529 rusunawa pondok pesantren. "Saya meminta doa dan dukungan agar sebelum masa jabatan berakhir jumlah rusunawa bisa bertambah minimal 400 unit," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis, 6 Maret 2014. (Baca juga: Ini Rusun untuk Relokasi Warga Bantaran Ciliwung)
Sebelumnya, pada Rabu, 5 Maret 2014, Djan meresmikan rusunawa di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Rusunawa tersebut berupa satu twin block yang terdiri dari dua lantai. Jumlah rumah di rusunawa tersebut mencapai sembilan unit. Pada lantai 1 terdapat empat ruangan, dan di lantai 2 ada lima ruangan yang berukuran cukup besar. Rusunawa di Pesantren Lirboyo bisa menampung 200 santri. (Baca juga: Kadis Perumahan: Jual-Beli Rusun Termasuk Pidana)
Djan mengatakan para santri yang selama ini masih tinggal di asrama memerlukan bantuan dari pemerintah. Apalagi, kata dia, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berpengaruh bagi kehidupan bangsa. Namun kehidupan para santri kebanyakan masih jauh dari ideal. "Satu kamar di asrama bisa ditempati 15 santri," ujarnya.
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Diusir Mahasiswa Bandung, Prabowo Kecewa Berat
Pelawak Jojon Tutup Usia
Alasan Mahasiswa Usir Prabowo dari Hotel Savoy
Penembak Kucing Dipecat dari Tempatnya Bekerja