Oscar mengatakan satuan terkecil Bitcoin yakni Satoshi. Bitcoin bisa dibuat ke dalam pecahan sebanyak delapan nol (100000000). Pada nol di titik ketiga disebut milibit, nol kedua disebut centibit, nol keenam disebut mikrobit, dan nol kedelapan disebut satoshi. Dengan sistem seperti ini, peredaran Bitcoin sejak diluncurkan pada 2009 sampai hari ini mencapai 121,1 juta BTC.
Peredaran Bitcoin di Indonesia masih sangat kecil jika dibanding negara lainnya, yakni kurang dari 1 persen dari total seluruh pengguna Bitcoin di dunia. "Sedangkan di Amerika Serikat pengguna Bitcoin mencapai 35 persen, dan Cina 52 persen," ujar Oscar.
Seluruh sistem yang ada di Bitcoin dapat digunakan gratis. Sistem peredarannya, kata Oscar, tidak akan bisa dimodifikasi oleh pengguna "nakal". Sebab calculation software Bitcoin sudah dilepas ke pasaran. Dengan demikian tidak memungkinkan software dimodifikasi karena database telah dibagi rata. Pada saat ada komputer yang berusaha mencurangi software, secara otomatis software akan menganggap komputer itu bukan bagian dari Bitcoin karena memiliki software berbeda.
Kemudian wallet milik pengguna yang curang juga akan terdeteksi sebagai bukan bagian dari Bitcoin. Software tersebut tidak akan bisa memecahkan algoritma matematika karena transaksi bersifat satu arah. Sampai saat ini belum ada hacker yang bisa mencurangi sistem Bitcoin.
Nilai Bitcoin dapat naik dan turun setiap menit bergantung pada persediaan dan permintaan (supply and demand). Dengan demikian, sampai saat ini, menurut Oscar, Bitcoin belum bisa menjadi mata uang karena karena nilainya belum stabil. Misalnya, hari ini pecahan mencapai US$ 750, sedangkan kemarin US$ 500.
APRILIANI GITA FITRIA
Terpopuler:
Baru Ketemu Risma, Wisnu Sudah Cerita Proyek
Pesan Jokowi untuk Wali Kota Risma: Sabar ya, Bu...
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma?
Kisah Ransel Hitam Buat Sutan Bhatoegana