Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elpiji Naik, BI: Target Inflasi Tetap 4,9 Persen

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Ilustrasi Tabung Gas Elpiji 12 Kilogram. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
Ilustrasi Tabung Gas Elpiji 12 Kilogram. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa terkait dengan kenaikan harga gas non subsidi 12 kilogram yang naik bertahap mulai 1 Juli 2014 sampai mencapai angka keekonomisan pada 2016, tidak merevisi angka inflasi tahun ini yang telah dipatok Bank Indonesia yaitu 4,9 persen.

Perry mengatakan prediksi inflasi 2014 yang telah ditentukan Bank Indonesia sudah memperhitungkan kenaikan harga elpiji. "Selain kenaikan harga elpiji, BI juga sudah memperhitungkan kenaikan tarif dasar listrik dan nilai tukar rupiah," ujar Perry, 14 Februari 2014. (Baca juga : DPR Minta Pertamina Laporkan Kenaikan Harga Elpiji)

Perry mengatakan dampak kenaikan tarif dasar listrik terhadap laju inflasi 2014 adalah 0,14 persen. Sedangkan dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap inflasi 2014 adalah 0,23 persen. Untuk inflasi Februari 2014, Bank Indonesia telah mematok angka inflasi di 0,6 persen. Untuk inflkasi year on year Bank Indonesia masih mematok di batas atas 8 persen.

PT Pertamina (Persero) berencana menaikkan harga elpiji nonsubsidi atau ukuran 12 kilogram secara bertahap. Kenaikan harga akan dimulai 1 Juli 2014 sebesar Rp 1.000 per kilogram. "Kenaikan harga akan terus bertahap sampai tercapai harga keekonomian pada 2016," kata juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014. (Lihat juga : Harga Elpiji 12 Kg Naik Bertahap Mulai 1 Juli)

Ali mengatakan harga elpiji 12 kilogram pada 1 Juli 2014 naik ketika inflasi sudah turun. "Namun rencana kenaikan pada bulan apa pun pasti akan menimbulkan pro-kontra," ujarnya.

Soal rencana kenaikan tersebut, kata Ali, Pertamina telah melaporkan pada pemerintah. Perusahaan pelat merah tersebut sudah melaporkan hal itu ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Badan Usaha Milik Negara dalam surat resmi tertanggal 15 Januari 2014. (Berita terkait : Elpiji Langka, Ibu Rumah Tangga Demo)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mulai 1 Juli 2014, harga elpiji 12 kilogram naik Rp 1.000 per kilogram. Setelah 1 Juli 2014, kenaikan bertahap Rp 1.500 per kilogram pada 1 Januari 2015 dan Rp 1.500 per kilogram mulai 1 Juli 2015.

Selanjutnya, pada 1 Januari 2016, harga elpiji akan naik lagi Rp 1.500 per kilogram. Sedangkan pada 1 Juli 2016, elpiji naik Rp 1.500 per kilogram, dan diperkirakan harga elpiji 12 kilogram di tingkat konsumen sudah mencapai Rp 180.000 per tabung.



GALVAN YUDISTIRA | AYU PRIMA SANDI

Terpopuler :
Mengapa Rupiah Menguat Paling Tajam Se-Asia?

Bos Sritex Lukminto Dimakamkan Hari Ini

Bandara Husein Sastranegara Dibuka Lagi Pagi Ini

Agar Tak Kewalahan Kejar Pajak, Buka Data Bank!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.


Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.


Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.