TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Chrisna Damayanto mengatakan investasi di sektor kilang pengolahan minyak mentah membutuhkan dana yang besar. Karena itu, ketimbang merugi, Pertamina tidak akan membangun kilang minyak sendiri.
“Biayanya bisa mencapai US$ 10 miliar. Kita tidak punya uang untuk itu. Nanti kita malah dibebani utang, kita tidak mau seperti itu,” kata Chrisna saat penandatanganan perjanjian kerja sama Manufacturing Joint Venture–Heads of Agreement antara Petrochemical Complex Pertamina dan PTT Global Chemica di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2013.
Karena itu, Chrisna menegaskan, Pertamina sepenuhnya menyerahkan soal pendanaan investasi kilang minyak kepada pemerintah. Terutama, dalam soal insentif pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan (tax holiday) pada pengilangan minyak bumi oleh Kementerian Keuangan.
“Dana dari APBN untuk pembangunan kilang minyak mentah baru itu Rp 90 triliun. Pertamina akan urus teknisnya,” kata Chrisna.
Karena mahalnya biaya pembuatan kilang, Pertamina lebih memilih melakukan diversifikasi usaha. Misalnya, kata Chrisna, Pertamina berencana membangun pabrik lilin dan pabrik aspal.
TRISTIA RISKAWATI
Berita Terpopuler:
Ratu Atut Mangkir Lagi, KPK Akan Jemput Paksa
Tak Ada Kereta Sebelum Rel di Bintaro Diperbaiki
Daftar Harta Luthfi yang Dirampas untuk Negara
Di KPK Atut Bak Bawang Merah, Airin 'Bawang Putih'
'Angker' Perlintasan Kereta Ulujami-Bintaro
Berantas Korupsi, Tri Risma Pernah Diancam Dibunuh