TEMPO.CO, Malang - PT Pelabuhan Indonesia III menganggarkan Rp 170 miliar untuk pembenahan fasilitas Pelabuhan Benoa, Bali. Seluruh pengerjaan ditargetkan tuntas pada 2014.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pelindo III, Edi Priyanto, mengatakan proyek mencakup penguatan dermaga selatan dan timur (Rp 100 miliar), pembangunan terminal domestik (Rp 8 miliar), pembuatan ponton untuk kapal pesiar kecil (Rp 2 miliar), serta pengerukan cekungan (turning basin) sedalam 12 meter dengan anggaran Rp 60 miliar.
"Peningkatan fasilitas bertujuan mendukung layanan bagi kapal pesiar," kata Edy kepada Tempo, Selasa, 10 Desember 2013.
Menurut dia, intensitas kapal pesiar yang sandar di Benoa terus meningkat. Sepanjang tahun ini sampai minggu pertama Desember, ada 37 kapal pesiar yang sandar. “Akhir tahun kami perkirakan ada 40 kapal yang bersandar di Pelabuhan Benoa,” kata Edi.
Edi mencatat, jumlah kapal pesiar yang masuk ke wilayah kerja Pelindo III terus meningkat pada 2011 dan 2012, masing-masing sebanyak 76 dan 92 kapal. Kapal-kapal pesiar itu menyinggahi sembilan dari 18 pelabuhan di lingkungan Pelindo III. Tahun lalu, ada 35 kapal pesiar yang membawa 27.523 ke Bali lewat Pelabuhan Benoa.
Banyaknya kapal pesiar berimbas pada kenaikan pendapatan Pelindo III. Pada 2011, pendapatan dari kapal pesiar sebesar US$ 668.122 dan Rp 742 juta. Jumlah pendapatan naik pada 2012 menjadi US$ 1,2 juta dan Rp 932 juta. “Nah, Pelabuhan Benoa masih menjadi tujuan utama bagi kapal pesiar asing,” kata dia.
Pembenahan dan penambahan fasilitas di Pelabuhan Benoa sejalan dengan tekad Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang akan menyiapkan 10 pelabuhan yang dapat menerima kedatangan kapal pesiar ukuran besar.
Setelah Pelabuhan Benoa, sembilan pelabuhan lagi adalah Pelabuhan Celukan Bawang di Singaraja, Bali; Pelabuhan Lembar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar, Sulawesi Selatan; Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo, Jawa Timur; Pelabuhan Sabang di Aceh; Pelabuhan Tanah Ampo di Karangasem, Bali; Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang; Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, serta Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
ABDI PURMONO