Menurut SBY, apabila keputusan rapat para menteri di Bali kembali berakhir buntu, tidak ada kemajuan yang didapat dalam Doha Development Agenda (DDA) yang sudah diputuskan sejak 12 tahun yang lalu.
"Selama 12 tahun kita melakukan negosiasi di DDA. Namun tahun ini jelas kembali kita menghadapi tantangan. Apabila kembali gagal, kita akan kehilangan peluang untuk lompatan besar di Putaran Doha. Kita tidak boleh gagal dan fokus pada peluang, salah satunya dengan melakukan kesepakatan perdagangan baru," tuturnya.
Oleh karena itu, SBY meminta para menteri dan delegasi dari 159 negara yang hadir di Bali untuk bekerja lebih keras lagi agar mencapai kesepakatan. Paket Bali baginya penting, tidak saja untuk membentuk mekanisme perdagangan dunia yang baru, tetapi juga mengurangi kemiskinan di dunia.
"Jadi Paket Bali penting untuk mengentaskan kemiskinan. Kita harus menolak politik Utara Selatan. Kita harus melihat delegasi sebagai mitra. Tahun 1980, negara berkembang memang baru 34 persen kontribusinya ke perdagangan internasional, tetapi kini sudah meningkat menjadi separuhnya. Kalau kita gagal lagi dan peluang ini dilepas, negara berkembang yang akan dirugikan," katanya.
PINGIT ARIA
Topik Terhangat:
Sitok Dituduh Hamili Wanita | HIV/AIDS dan Kondom | Kecelakaan Paul Walker | Polwan Berjilbab | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler:
Dituding Pencitraan, Jokowi: Salahkan Media
KPK Rekrut Tentara sebagai Kepala Keamanan
Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora
Usul MK Dibubarkan, Rhoma Irama Diminta Simak UUD
Soal Jilbab Polwan, SBY Minta Polri Proporsional
Ini Fakta Porsche GT Perenggut Nyawa Paul Walker