TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa sore ini, 3 Desember 2013, membuka Pertemuan Tingkat Menteri ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali. Dalam sambutannya, SBY berpesan kepada para menteri dan delegasi dari 159 negara anggota WTO agar perundingan tidak berakhir buntu.
Sebagai tuan rumah, menurut SBY, Indonesia mempunyai agenda pokok untuk menjembatani pertemuan antara negara miskin, berkembang, dan maju di dalam konferensi WTO. Setidaknya ada tiga agenda penting yang akan dibahas, yaitu paket untuk negara kurang berkembang, masalah fasilitasi perdagangan, dan regulasi tentang perdagangan produk hasil pertanian.
"Dalam kesempatan di Bali ini, kita harus capai apa yang kita belum capai di Jenewa. Kita siap menghidupkan kembali perdagangan global di mana menciptakan perdagangan yang mudah, adil, dan berkontribusi untuk semua," kata Presiden SBY dalam pidatonya, Selasa, 3 Desember 2013.
Sebelumnya, dalam pertemuan General Council di Jenewa, para delegasi negara anggota WTO memang belum mencapai kesepakatan soal seperti apa nantinya draf yang disiapkan sebagai Paket Bali.