TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa resmi menetapkan bea masuk tambahan terhadap beberapa perusahaan eksportir biofuel asal Indonesia. Bea masuk tambahan itu ditetapkan setelah perusahaan-perusahaan tersebut dituduh menjual produk mereka di bawah harga pasar (dumping).
"Tanggal 26 November kemarin, Uni Eropa mengeluarkan tuduhan resmi bahwa perusahaan-perusahaan biofuel Indonesia telah menerapkan kebijakan harga dumping," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Rabu, 27 November 2013.
Atas tuduhan itu, kata Bayu, Uni Eropa kemudian menerapkan anti-dumping duty kepada beberapa perusahaan produsen biofuel Indonesia. Di antara perusahaan-perusahaan tersebut adalah: PT Ciliandra Perkasa 8,8 persen, PT Musim Mas 18,3 persen, PT Pelita Agung 16,8 persen, PT Wilmar 23,3 persen dan perusahaan lainnya antara 20,1-23,3persen.
Bayu menyatakan, jajarannya di Kementerian Perdagangan dan asosiasi produsen biofuel Indonesia menganggap keputusan Uni Eropa ini sebagai hal yang tidak berdasar dan tidak dapat diterima. "Indonesia akan fight," ujarnya.
Menurut Bayu, langkah yang disiapkannya kini kemungkinan adalah banding ke pengadilan di Eropa dan membawa hal ini di dispute settlement WTO.
Baca Juga:
Bagaimanapun, Bayu menyatakan, kalau sampai tarif yang dikenakan oleh Uni Eropa berdampak buruk bagi ekspor biofuel secara keseluruhan, pemerintah telah mengantisipasinya dengan mendorong konsumsi biofuel di dalam negeri. September 2013 lalu misalnya, PT Pertamina (persero) resmi membuka tender pengadaan fatty acid methyl ester (FAME) sebanyak 6,6 juta kiloliter sebagai bahan campuran solar.
Hambatan perdagangan untuk produk biofuel Indonesia di pasar Eropa bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada November 2012 lalu, pemerintah Indonesia juga sempat dituduh memberi subsidi untuk produksi biofuel. Setelah berjalan hampir satu tahun, pernyelidikan itu dihentikan pada Oktober 2013 karena kurangnya barang bukti.
PINGIT ARIA
Berita Lainnya:
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu
Popularitas Jokowi Melejit, LSI: Masyarakat Aneh
Indonesia Bantu Cina Mata-matai Australia
Lagu Rhoma Irama Dijadikan Rujukan Mahasiswa Dunia