Selain itu, pada uang bergambar Benjamin Franklin ini, bank sentral Negeri Abang Sam menambahkan cetakan gambar wadah tinta berbentuk genta berwarna jingga keemasan yang juga berubah warna menjadi sedikit kehijauan jika dilihat dari arah lain. Senada dengan gambar wadah tinta itu, terdapat tulisan angka 100 dengan warna yang sama.
Kemudian, pada potret Franklin, cetakan dibuat sedikit timbul, sehingga terasa kasar ketika diraba. Cetakan pada uang ini pada dasarnya mirip dengan cetakan uang dolar versi lama ataupun mata uang negara lain, yakni cetakan Intaglio. “Bedanya, kami menggunakan teknik terbaru yang lebih canggih, sehingga lebih mudah dikenali,” kata Lambert.
Adapun di balik sisi yang menampilkan potret Franklin, terdapat gambar bangunan Independence Hall di Pennsylvania, tempat deklarasi kemerdekaan dan konstitusi Amerika Serikat disusun pada 1775-1783. Di atas gambar bangunan terdapat tulisan “IN GOD WE TRUST” dan di sampingnya terdapat tulisan angka 100 berwarna keemasan.
Uang kertas ini dicetak pada kertas khusus yang komposisinya terdiri atas 75 persen serat kapas dan 25 persen serat linen. Jika diraba dan dibandingkan, tidak ada perbedaan kentara antara dolar baru dan dolar lama. “Teksturnya memang sama, tapi di beberapa bagian ada cetakan timbul,” ujar Lambert.