TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum bersiap membangun 100 blok rumah susun pada 2014. Rumah susun itu akan menggunakan precast atau teknologi beton tahan gempa.
Precast merupakan teknologi yang dikembangkan Kementerian PU untuk meminimalkan kerusakan bangunan akibat gempa. Berdasarkan pemetaan gempa Kementerian PU, Jakarta berada pada kategori tiga dengan tingkat kerawanan sebesar 0,3 gravitasi.
Selain keuntungan terhindar dari kerusakan akibat gempa, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Yonathan Pasodung, mengatakan penggunaan precast juga mampu menekan biaya hingga 25 persen. Soal waktu pembangunan, penggunaan precast dapat mempercepat hingga tiga bulan. Dari yang biasanya sembilan bulan, bila memanfaatkan precast, cukup enam bulan.
“Karena precast-nya sudah dibuat di pabrik,” kata Yonathan di Jakarta, Rabu, 11 September 2013. Yonathan menambahkan, waktu pembangunan yang lebih cepat juga akan berimbas pada pengeluaran gaji tukang yang lebih kecil.
Setiap blok rumah susun yang terdiri enam lantai itu bisa dibangun 100 kamar. Biaya pembangunan setiap blok sekitar Rp 20-22 miliar. Variasi biaya itu bergantung pada kontur tanah karena pembuatan fondasi memerlukan perlakuan berbeda. Rencananya, pembangunan rumah susun akan tersebar di seluruh wilayah Jakarta, meliputi utara, timur, selatan, barat, dan pusat.
Rumah susun itu dapat dihuni dengan cara menyewa. Harga yang ditawarkan paling murah Rp 150 ribu, belum termasuk biaya air dan listrik. Pembangunannya akan diperuntukkan bagi warga Jakarta dengan ekonomi rendah dan belum memiliki rumah. “Termasuk yang terkena normalisasi kali,” ujar Yonathan.
DIAN KURNIATI
Berita Terpopuler:
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki
SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI
Mantan Bos MI6 Ancam Beberkan Rahasia Perang Irak
Beredar Video FPI Merusak Toko di Makassar
SBY: FPI Kehilangan Makna Ramadan