TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Total E&P, Kristanto Hartadi, mengaku belum mendengar ihwal minat Indika Energy untuk turut mengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Minat itu, kata Kristanto, justru harus diajukan ke pemerintah sebagai pemegang kuasa.
"Penentu pengelola itu wewenang pemerintah," kata Kristanto saat dihubungi, Senin, 22 Juli 2013.
Kristanto menjelaskan Total tengah mempersiapkan masa transisi pengolahan Blok Mahakam yang akan dikelola pemerintah sebagai operatornya. Karena itu, Kristanto menuturkan, pihak lain yang berminat mengelola blok tersebut sebaiknya mengajukan ke pemerintah.
Pernyataan Kristanto tersebut dibuat menyusul pernyataan CEO Gropu Indika Energy yang menyatakan minatnya untuk ikut mengelola blok gas ini. Selain Indika, Pertamina juga tengah mengincar blok ini.
Total telah mengelola Blok Mahakam sejak 31 Maret 1967 untuk periode 30 tahun. Ketika kontrak pertama berakhir pada 1997, perusahaan asal Prancis itu mendapat perpanjangan kontrak selama 20 tahun hingga 2017.
Blok Mahakam saat ini masih memiliki cadangan gas sekitar 5,8 trillion cubic feet (TCF) dan minyak bumi 185 juta barel. Saat ini tingkat produksi dari Blok Mahakam 65.204 barel minyak per hari dan gas bumi sebesar 1.708,59 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler:
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki
SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI
Mantan Bos MI6 Ancam Beberkan Rahasia Perang Irak
Beredar Video FPI Merusak Toko di Makassar
SBY: FPI Kehilangan Makna Ramadan