TEMPO.CO, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi, mengatakan, pemerintah daerah (pemda) NTB masih menunggu keputusan resmi pemerintah pusat terkait rencana provinsi itu membeli 7 persen saham Newmont. Dia berharap, permohonan yang sudah lama dia ajukan ini dapat dikabulkan.
“Daerah sudah lama sampaikan surat resmi tentang minat pemda itu ke Kementerian Keuangan. Sampai sekarang, Pemda masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM,” kata Zainul.
Dalam pembelian saham ini, kata Zainul, pemda NTB sudah sepakat dengan pihak DPRD setempat untuk tidak menggunakan APBD. “Kami tidak akan menggunakan dana APBD. Soalnya, dana APBD itu ditujukan untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Untuk membiayai pembelian saham, kata dia, Pemprov sudah membentuk perusahaan daerah, yaitu PT MDB. Pemda bakal menggandeng swasta dalam pembelian saham ini.
Jika permohonan pembelian saham Newmont diizinkan, pemda berencana menggelar beauty contest untuk memilih perusahaan swasta yang berminat bekerja sama dengan pemda. Pemda berencana membuat skema baru yang isinya minimal sama dengan skema sebelumnya.
Dalam skema lama, yang dibuat dengan PT Multi Capital, pemda meminta bagi hasil sebesar 25 persen. Tapi, kata Zainul, PT Multi Capital sudah mundur dari rencana itu. Menurutnya, perusahaan milik Bakrie itu tidak akan lagi mengikuti beauty contest. “Multi Capital tidak akan ikut lagi dalam kemitraan ini,” kata Zainul.
ARIEF HARI WIBOWO
Berita Terpopuler:
Cuma Jokowi yang Dipandang Mampu Bendung Prabowo
Novi Amilia Hampir Buka Baju Lagi
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
PDI-P: Gaya Jokowi Apa Adanya, SBY Serba Diatur
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor