TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memastikan pengurangan subsidi bahan bakar minyak akan berlaku pada Mei 2013. Pembahasan mengenai masalah tersebut, kata dia, sudah dimatangkan pemerintah beberapa hari terakhir. "Intinya, kami fokus pada satu titik, yakni mengurangi subsidi bagi kendaraan pelat hitam," kata dia saat ditemui di kantornya, Selasa, 23 April 2013.
Namun Hatta enggan menjelaskan secara detail mengenai teknis pembatasan subisidi yang akan dilakukan pemerintah. Dia juga mengelak saat ditanya mengenai implementasi sistem dua harga (dual price) BBM bersubsidi. "Soal teknis, silakan tanya langsung dengan Menteri Energi," ujarnya.
Di Singapura, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan mengurangi subsidi BBM mulai Mei 2013. Hal ini menjadi sinyal bahwa pemerintah memastikan rencana kenaikan harga BBM, lantaran subsidinya sudah terlalu besar. "Insya Allah, kami akan mengambil langkah yang penting (untuk mengurangi subsidi) bulan depan," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Senin malam, 22 April 2013.
Subsidi BBM telah menghabiskan sekitar Rp 300 triliun atau 15 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun lalu. Tanpa perubahan kebijakan yang tepat, jumlahnya diperkirakan akan bertambah tahun ini.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyiapkan skenario pembatasan alokasi BBM bersubsidi berupa skema dual price. Bensin untuk sepeda motor dan angkutan umum dijual seharga Rp 4.500, sedangkan banderol BBM untuk mobil pribadi dinaikkan menjadi Rp 6.500. (Baca juga: Dampak Kenaikan BBM bagi Industri Otomotif, Minim )
AYU PRIMA SANDI
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda
Bom Boston Marathon Versi Pelajar Indonesia di AS