TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya permintaan dolar Amerika Serikat (AS) dari kalangan korporasi dan importir mendekati akhir bulan membuat nilai tukar rupiah kembali loyo. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup kembali melemah tipis 3 poin (0,3 persen) ke posisi 9.716 per dolar Amerika Serikat (AS).
Head of Research Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan kebutuhan akan dolar AS dari para pelaku pasar menjelang akhir bulan serta turunnya harga-harga saham di bursa membuat rupiah belum mampu menguat lebih jauh dan tetap tertahan di atas 9.700. “Masuknya aliran dana asing ke pasar finansial domestik belum mampu mengimbangi besarnya permintaan dolar AS di pasar domestik,” ucapnya.
Alhasil, pelaku pasar yang memegang dolar AS tetap enggan melepas ke pasar sehingga rupiah belum mampu menguat ke 9.600 per dolar AS. Bank Indonesia juga terlihat tidak terlalu aktif masuk ke pasar karna level saat ini dianggap nyaman bagi rupiah.
Pelemahan rupiah juga tidak terlepas dari diturunkannya peringkat utang Inggris satu tingkat menjadi AA dari posisi sebelumya AAA oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings. Imbasnya, poundsterling dan mata uang Uni Eropa, euro, sedikit terkoreksi, membuat dolar AS cenderung terapresiasi terhadap mata uang regional seperti rupiah.
Kebijakan pemerintah Jepang melemahkan mata uangnya secara agresif guna memberi stimulus perekonomiannya untuk memerangi deflasi tidak mendapat tentangan yang berarti pada pertemuan tingkat tinggi para pemimpin negara kelompok G-20 membuat yen mendekati 100 per dolar AS, sehingga ikut mendorong apresiasi dolar AS terhadap mata uang Asia lainnya.
Usaha mengatasideflasi dan target inflasi 2 persen membuat mata uang Jepang akan terus terdepresiasi. “Yen ada kemungkinan akan terus melemah hingga ke 103 per dolar AS dalam waktu dekat,” ucapnya.
Mata uang Asia hari ini melemah terhadap dolar Amerika seiring melemahnya yen 0,21 persen menjadi 99.72 per dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,43 persen, won Korea turun 0,25 persen, dolar Singapura terdepresiasi 0,19 persen, peso Filipina juga tergelincir 0,41 persen.
Adapun indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia hingga pukul 18.10 WIB berhasil menguat tipis 0,05 poin (0,06 persen) ke level 82,93.
VIVA B. KUSNANDAR
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda
Bom Boston Marathon versi Pelajar Indonesia di AS