Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dahlan Khawatir BUMN Terlalu Dominan

image-gnews
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengikuti Rapat Kerja, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/4). Menteri BUMN Dahlan Iskan hadir guna membahas sejumlah agenda di antaranya kalkulasi aset BUMN, nasib tenaga kerja kontrak perusahaan BUMN dan rencana penggabungan sejumlah BUMN dalam satu holding untuk mempermudah sistem kerja dan koordinasi. TEMPO/Tony Hartawan
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengikuti Rapat Kerja, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/4). Menteri BUMN Dahlan Iskan hadir guna membahas sejumlah agenda di antaranya kalkulasi aset BUMN, nasib tenaga kerja kontrak perusahaan BUMN dan rencana penggabungan sejumlah BUMN dalam satu holding untuk mempermudah sistem kerja dan koordinasi. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui sejumlah perusahaan negara tengah berekspansi dengan cepat, dan cenderung mematikan ruang gerak swasta. Karena itu, Dahlan mengaku bisa memahami keluhan swasta yang ditujukan pada PT Pelabuhan Indononesia (Pelindo) II.

"Tingkat antusiasme, kerja keras, dan efisiensi perusahaan BUMN bisa membuat BUMN terlalu dominan," kata Dahlan saat ditemui di kantornya Jumat 19 April 2013.

"Saya menteri BUMN, harus memajukan semua itu, harus menggerakkan, tapi memang hal itu mempersempit ruang gerak swasta," kata Dahlan. Dahlan menegaskan perusahaan-perusahaan BUMN kini mulai memiliki kekuatan yang luar biasa --mulai dari kekuatan finansial, kekuatan kepercayaan, kekuatan akses, serta kekuatan Sumber Daya Manusia.
Apalagi, sebagai menteri, Dahlan memberikan peluang yang sangat besar kepada para CEO BUMN untuk berkembang dan mengekspresikan seluruh kekuatannya. "Ini bisa bergerak kemana saja dan bisa hulu hilir kanan kiri," kata Dahlan.

Ketika BUMN terus meraksasa, Dahlan mengaku kadang dilematis. Menurutnya, ekonomi Indonesia yang didominasi perusahaan negara, tak akan jadi sehat. "Indonesia adalah  negara demokrasi yang murni. Kekuatan itu harus di rakyat bukan di negara," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, Dahlan mengaku akan berdiskusi dengan pakar ekonomi. "Saya betul-betul menginginkan pemikiran dari para ahli-ahli yang independen di bidang ekonomi untuk mebicarakan hal ini," katanya.

LINDA TRIANITA



Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks

Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya

@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BTN Capai Kinerja 'On Track', Siapkan Skema Baru Kurangi Backlog

14 hari lalu

Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon LP Napitupulu, memberikan pemaparan saat acara Public Expose Live yang diadakan secara daring dari Jakarta, pada Selasa, 27 Agustus 2024. Dalam pemaparannya, Nixon membahas berbagai pencapaian dan rencana strategis BTN ke depan. Dok. BTN
BTN Capai Kinerja 'On Track', Siapkan Skema Baru Kurangi Backlog

BTN juga mencatat permintaan KPR non subsidi tetap kuat seiring dengan kemitraan strategis


Profil Ira Puspadewi Dirut ASDP yang Dikabarkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi

23 hari lalu

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, saat ditemui di acara media gathering di kantornya, Jakarta pada Rabu, 27 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Profil Ira Puspadewi Dirut ASDP yang Dikabarkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Ira Puspadewi pernah berkarir selama lebih dari 17 tahun di perusahaan Amerika Serikat sebelum diajak Dahlan Iskan untuk bekerja di Indonesia.


Erick Thohir Pamer 92 Persen Proyek Strategis BUMN Rampung

38 hari lalu

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. ANTARA/Aloysius Lewokeda
Erick Thohir Pamer 92 Persen Proyek Strategis BUMN Rampung

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan institusinya telah menyelesaikan 81 proyek strategis kementeriannya.


Penyaluran Kredit dan Dana Pihak Ketiga 'Double Digit', BRI Cetak Laba Rp29,90 Triliun

49 hari lalu

Direktur Utama PT BRI Sunarso pada pemaparan press conference kinerja keuangan Triwulan II 2024 di Jakarta, Kamis 25 Juli 2024. Dok. Bank BRI
Penyaluran Kredit dan Dana Pihak Ketiga 'Double Digit', BRI Cetak Laba Rp29,90 Triliun

BRI dapat menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di kisaran 3,05 persen


Penjelasan KPK Usai Periksa Dahlan Iskan dalam Korupsi LNG Pertamina

5 Juli 2024

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024. Dahlan Iskan diperiksa sebagai saksi untuk dua tersangka penyelenggara negara YA dan HK dalam penyidikan baru perkara tindak pidana korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina (Persero) tahun 2011 - 2014. TEMPO/Imam Sukamto
Penjelasan KPK Usai Periksa Dahlan Iskan dalam Korupsi LNG Pertamina

KPK memeriksa mantan menteri BUMN Dahlan Iskan


Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Korupsi Pertamina

3 Juli 2024

Mantan Menteri BUMN periode 2011 - 2014, Dahlan Iskan, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 14 September 2023. Dahlan mengaku dicecar penyidik terkait pembelian LNG atau gas alam cair oleh Pertamina. TEMPO/Imam Sukamto
Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Korupsi Pertamina

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi pengadaan LNG Pertamina.


KPK Panggil Dahlan Iskan jadi Saksi Dugaan Korupsi LNG Pertamina

3 Juli 2024

Mantan Menteri BUMN periode 2011 - 2014, Dahlan Iskan, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 14 September 2023. Dahlan diperiksa sebagai saksi dimintai keterangan dan pengetahuannya terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan LNG di Pertamina pada 2011 - 2021. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Panggil Dahlan Iskan jadi Saksi Dugaan Korupsi LNG Pertamina

Selain Dahlan Iskan, KPK juga memanggil satu orang lainnya sebagai saksi yakni Yudha Pandu Dewanata.


Seluk Beluk Merger PT Angkasa Pura I dan AP II, Diprotes Karyawan Tapi Tetap Jalan

18 Juni 2024

Gedung PT Angkasa Pura II
Seluk Beluk Merger PT Angkasa Pura I dan AP II, Diprotes Karyawan Tapi Tetap Jalan

Penggabungan alias merger PT Angkasa Pura I dan AP II jadi PT Angkasa Pura Indonesia menuai polemik. Karyawan melayangkan protes, tapi putusan jalan.


Penerapan Empat Hari Kerja Sepekan, Simak Jenis dan Ketentuan Jam Kerja di Undang-undang

13 Juni 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui di Pasar Senggol, Dumai, Riau pada Sabtu, 1 Juni 2024. Sebelum meninjau harga pasar dan bahan pangan, Jokowi menghadiri peringatan upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan, Dumai. TEMPO/Adinda Jasmine
Penerapan Empat Hari Kerja Sepekan, Simak Jenis dan Ketentuan Jam Kerja di Undang-undang

Sistem ini memungkinkan karyawan BUMN untuk bekerja hingga 40 jam dalam waktu kurang dari lima hari kerja alias empat hari kerja sepekan.


Kementerian BUMN Uji Coba 4 Hari Kerja Sepekan, Pengamat: Melanggar Aturan, Kacau Tata Kelolanya..

12 Juni 2024

Staf Pengelola Kegiatan Anggaran dan Kepegawaian di Kementerian BUMN, Huwaida,  menceritakan pengalamannya kerja empat hari dalam seminggu lewat unggahan di Instagram, Sabtu, 8 Juni 2024 (Sumber: IG @lifeatkbumn)
Kementerian BUMN Uji Coba 4 Hari Kerja Sepekan, Pengamat: Melanggar Aturan, Kacau Tata Kelolanya..

Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan mengatakan penerapan empat hari kerja sepekan melanggar aturan. Kenapa?