TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui sejumlah perusahaan negara tengah berekspansi dengan cepat, dan cenderung mematikan ruang gerak swasta. Karena itu, Dahlan mengaku bisa memahami keluhan swasta yang ditujukan pada PT Pelabuhan Indononesia (Pelindo) II.
"Tingkat antusiasme, kerja keras, dan efisiensi perusahaan BUMN bisa membuat BUMN terlalu dominan," kata Dahlan saat ditemui di kantornya Jumat 19 April 2013.
"Saya menteri BUMN, harus memajukan semua itu, harus menggerakkan, tapi memang hal itu mempersempit ruang gerak swasta," kata Dahlan. Dahlan menegaskan perusahaan-perusahaan BUMN kini mulai memiliki kekuatan yang luar biasa --mulai dari kekuatan finansial, kekuatan kepercayaan, kekuatan akses, serta kekuatan Sumber Daya Manusia.
Apalagi, sebagai menteri, Dahlan memberikan peluang yang sangat besar kepada para CEO BUMN untuk berkembang dan mengekspresikan seluruh kekuatannya. "Ini bisa bergerak kemana saja dan bisa hulu hilir kanan kiri," kata Dahlan.
Ketika BUMN terus meraksasa, Dahlan mengaku kadang dilematis. Menurutnya, ekonomi Indonesia yang didominasi perusahaan negara, tak akan jadi sehat. "Indonesia adalah negara demokrasi yang murni. Kekuatan itu harus di rakyat bukan di negara," katanya.
Untuk itu, Dahlan mengaku akan berdiskusi dengan pakar ekonomi. "Saya betul-betul menginginkan pemikiran dari para ahli-ahli yang independen di bidang ekonomi untuk mebicarakan hal ini," katanya.
LINDA TRIANITA
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini