TEMPO.CO, Jakarta - Berlanjutnya aksi lepas saham yang dilakukan oleh investor asing maupun lokal membuat indeks kembali terkoreksi dan semakin menjauh dari 5.000. Di tengah menguatnya bursa regional, indeks saham lokal justru tergelincir karena kekhawatiran tingginya inflasi.
Pada perdagangan hari ini, Rabu, 10 April 2013, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup turun 22,112 poin (0,45 persen) ke posisi 4.877,475. Jatuhnya saham sektor aneka industri dan perdagangan lebih dari 1 persen membebani pergerakan IHSG.
Analis dari PT Reliance Securities, Wilsen Soffan, mengemukakan kekhawatiran akan tingginya inflasi terjadi karena kenaikan harga barang memunculkan spekulasi bahwa Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuannya, BI rate, Kamis besok. Hal ini yang membuat para pemodal lebih memilih bersikap hati-hati dan mengurangi portofolio sahamnya.
“Namun, saya pikir BI masih akan mempertahankan suku bunga di level sekarang, 5,75 persen,” ujarnya. Sebab bila bank sentral menaikkan suku bunga, ini bisa menimbulkan efek domino yang lebih luas dan justru memicu kenaikan inflasi.
Penurunan indeks kali ini masih cukup wajar setelah indeks naik cukup kencang sepanjang tahun ini. Seharusnya, justru lebih dalam lagi agar bursa lokal lebih sehat dan harga-harga saham juga murah. “Turunnya indeks justru menjadi bahan bakar bagi bursa untuk melanjutkan penguatan,” ucapnya.
Dari faktor eksternal, data ekonomi Cina yang dirilis di bawah perkiraan, adanya kekhawatiran ketegangan di Semenanjung Korea. Dari faktor domestik, rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, serta tarif daya listrik (TDL) menjadi ganjalan bagi pergerakan indeks. Ditambah lagi investor asing terus melakukan penjualan dalam beberapa hari terakhir, membuat indeks kembali melorot.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 5,94 miliar unit, dengan nilai Rp 7,68 triliun, serta frekuensi 137 ribu kali transaksi. Harga 157 saham turun, 93 saham naik, serta 116 saham lainnya stagnan, dan investor asing kembali mencatat penjualan bersih Rp 262 miliar.
Adapun saham-saham yang mengganjal pergerakan indeks kali ini antara lain: Media Nusantara Citra (MNCN) anjlok 6,5 persen menjadi Rp 2.875, Global Media.com (BMTR) jatuh 4,4 persen ke Rp 2.150, Indo Tambang (ITMG) susut 4,4 persen menjadi Rp 37.750.
Kemudian, saham Bumi Resources (BUMI) melorot 4,2 persen ke Rp 690, EXCL (XL Axiata) terkoreksi 3,6 persen ke Rp 5.400, serta Astra International (ASII) juga turun 1,9 persen menjadi Rp 7.550 per lembar.
Sebagian bursa regional sore ini ditutup menguat, seiring naiknya harga saham di bursa Wall Street dan terdepresiasinya mata uang yen terhadap dolar Amerika Serikat. Bursa Tokyo menguat 0,73 persen, bursa Hong Kong naik 0,75 persen, bursa Malaysia naik 0,35 persen, serta bursa Seoul juga menguat 0,77 persen.
VIVA B. K
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'