Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sukhoi Diminta Belajar dari Toyota  

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Pramugari menunjukan kabin penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 armada maskapai penerbangan Sky Aviation di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (28/2). Pesawat yang mampu terbang hingga ketinggian 12.500 meter dengan kecepatan maksimal 870 km/jam ini berkapasitas 32 - 36 orang.  TEMPO/Eko Eko Siswono Toyudho
Pramugari menunjukan kabin penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 armada maskapai penerbangan Sky Aviation di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (28/2). Pesawat yang mampu terbang hingga ketinggian 12.500 meter dengan kecepatan maksimal 870 km/jam ini berkapasitas 32 - 36 orang. TEMPO/Eko Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan Indonesia masih membutuhkan tenaga ahli dari Rusia untuk merawat pesawat Sukhoi Superjet-100. "Saya tadi bicara dengan duta besarnya, ‘Anda harus belajar dari Toyota’," kata Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Diding Sunardi, saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis, 28 Februari 2013.

Ia menjelaskan, Sukhoi harus belajar dari Toyota dalam hal penyediaan suku cadang dan fasilitas perawatan di Indonesia. Diding pun meminta Sukhoi menyiapkan hanggar di Indonesia. Selain itu, Kementerian Perhubungan meminta Sukhoi untuk mengadakan "flight simulator" di Indonesia.

PT Sky Aviation menyatakan telah memesan 12 unit Sukhoi Superjet-100. Kontrak pengadaan dilakukan pada 16 Agustus 2011 di Moskow, Rusia. Pesawat Sukhoi Superjet-100 pertama yang dipesan Sky Aviation dengan nomor registrasi PK-SCL tiba di Indonesia kemarin. "Tahun ini rencananya akan diserahkan lima pesawat," kata Direktur Utama Sky Aviation Krisman Tarigan.

Pada 2014, maskapai akan mendatangkan tiga unit pesawat jenis tersebut. Sedangkan sisanya akan dikirim pada 2015, sehingga jumlahnya mencapai 12 unit. Ia menyebutkan ada beberapa alasan pemilihan Sukhoi Superjet-100.

Pertama, penggunaan bahan bakar pesawat dinilai sangat irit. Krisman menjelaskan bahan bakar menjadi komponen tertinggi operasional pesawat. Kedua, dengan kapasitas yang terbilang kecil untuk pesawat sekelas jet, yaitu 100 penumpang, Krisman yakin Sky Aviation dapat mencapai tingkat keterisian atau "load factor" 100 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga, pesawat tersebut bisa lepas landas serta mendarat di landasan pendek, di bawah 2.000 meter, yaitu sekitar 1.800 meter. Keempat, Sukhoi Superjet-100 dapat terbang dengan ketinggian 40 ribu kaki. "Sama dengan Airbus A380," ujar Krisman.

 

MARIA YUNIAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhan AS Jamin Indonesia Bebas Sanksi Atas Pembelian Sukhoi

29 Agustus 2018

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat James N. Mattis bertempat di Hawaii, 29 Mei 2018. Puskom Publik Kemhan
Menhan AS Jamin Indonesia Bebas Sanksi Atas Pembelian Sukhoi

Menhan AS James Norman Mattis menjamin Indonesia tak akan terkena sanksi embargo atas pembelian Sukhoi Su-35


Beli 11 Pesawat Sukhoi, Menhan Habiskan 1.140 Juta Dollar

12 Januari 2018

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, Kepala Satuan TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono, dan Kepala Satuan Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi sebelum menaiki pesawat tempur Sukhoi SU-30 dalam upacara penyerahan brevet kehormatan penerbangan di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 19 Desember. Tempo/Zara Amelia Adlina
Beli 11 Pesawat Sukhoi, Menhan Habiskan 1.140 Juta Dollar

Pengadaan Sukhoi itu berkaitan dengan pemenuhan rencana strategis pertahanan.


Menhan: Pembelian 11 Pesawat Sukhoi Su-35 Sudah Selesai

28 November 2017

Sukhoi SU-35 adalah pesawat tempur multi peran generasi 4++ yang mengusung teknologi generasi kelima. Radarnya, Irbis-E, mampu mendeteksi hingga 400 km dan rudal bawaanya, udara-ke udara dan udara ke darat, sangat mematikan. AP/Kamran Jebreili
Menhan: Pembelian 11 Pesawat Sukhoi Su-35 Sudah Selesai

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pembelian 11 pesawat Sukhoi Su-35 Flanker E dari Rusia sudah selesai.


Pemerintah Bayar Sukhoi dengan Kerupuk

29 Agustus 2017

Sukhoi SU-35 (sukhoi.org)
Pemerintah Bayar Sukhoi dengan Kerupuk

Pemerintah Indonesia dan Rusia telah bersepakat melakukan jual-beli 11 pesawat Sukhoi Su-35 dengan mekanisme imbal dagang.


Mendag: Barter Sukhoi dengan Karet Masih dalam Proses

23 Agustus 2017

Sukhoi SU-35 (sukhoi.org)
Mendag: Barter Sukhoi dengan Karet Masih dalam Proses

Nilai transaksi pembelian Sukhoi mencapai US$ 1,14 miliar,
dengan imbal barang ekspor ke Rusia mencapai 50 persen atau
senilai US$ 570 juta.


Menteri Ryamizard: Beli Sukhoi dengan Barter Sesuai Undang-Undang

22 Agustus 2017

Sukhoi SU-35 (sukhoi.org)
Menteri Ryamizard: Beli Sukhoi dengan Barter Sesuai Undang-Undang

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan kesepakatan


imbal beli atau barter pengadaan pesawat tempur Sukhoi SU-35


sesuai dengan aturan.


Beli Pesawat Sukhoi Rusia, Indonesia Bayar Pakai Komoditas Ekspor  

22 Agustus 2017

Pesawat tempur siluman Sukhoi T-50 atau PAK FA terbang demo saat pameran dirgantara MAKS 2017 di luar kota Moskow, Rusia, 18 Juli 2017. PAK FA merupakan pesawat tempur generasi kelima yang akan memperkuat angkatan udara Rusia. youtube.com
Beli Pesawat Sukhoi Rusia, Indonesia Bayar Pakai Komoditas Ekspor  

Pesawat Sukhoi yang dibeli Indonesia berjenis Su-35 Flanker E dengan nilai mencapai US$ 1,14 miliar.


Indonesia dan Rusia Barter Karet dengan Sukhoi

3 Agustus 2017

Pesawat tempur siluman Sukhoi T-50 ata PAK FA terbang demo saat pameran dirgantara MAKS 2017 di luar kota Moskow, Rusia, 18 Juli 2017. PAK FA merupakan pesawat tempur generasi kelima yang akan memperkuat angkatan udara Rusia. youtube.com
Indonesia dan Rusia Barter Karet dengan Sukhoi

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan rencana barter Sukhoi ini sudah hampir final.


Jaksa Agung Dampingi Kemendag Urusi Barter Karet dengan Sukhoi

18 Mei 2017

Bomber Sukhoi Su-34 adalah mesin perang yang unik, gabungan dari tiga jenis pesewat, yaitu pesawat tempur, pesawat serang, dan pesawat pembom garis depan. Su-34 mampu menghancurkan musuh di udara, efektif menghancurkan target di darat dan di permukaan. Sergei Bobylev/TASS
Jaksa Agung Dampingi Kemendag Urusi Barter Karet dengan Sukhoi

Pemerintah Rusia berencana membarter pesawat Sukhoi dengan komoditas dari Indonesia.


Jokowi Akan Saksikan Transaksi Pembelian Sukhoi di Rusia  

4 Mei 2016

Dua pesawat tempur Sukhoi TNI AU kembali mendarat usai sesi latihan untuk persiapan atraksi HUT ke-70 TNI AU, di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 April 2016. Bulan Dirgantara Indonesia ini digelar dalam upaya pembinaan dan pengembangan potensi kedirgantaraan. TEMPO/Imam Sukamto
Jokowi Akan Saksikan Transaksi Pembelian Sukhoi di Rusia  

Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri pertemuan ASEAN-Russian Summit 2016 pada pertengahan Mei 2016.