TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo, menyesalkan rendahnya kesadaran kalangan pengusaha dan seniman dalam mendaftarkan produk mereka. Ribuan produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di daerah tersebut belum memiliki hak merek.
Menurut Hary, dari hasil pendataan terhadap ribuan produk UMKM, ternyata hanya 30 UMKM yang mendaftarkan hak merek ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Baru sedikit yang punya hak merek," kata Hary kepada Tempo, Senin, 25 Februari 2013.
Selain UMKM, dari ribuan lagu tradisional di Banyuwangi, baru satu lagu yang memiliki hak cipta. Padahal, kata Hary, ratusan lagu daerah terus diciptakan oleh para seniman Banyuwangi.
Masih minimnya produk dan kesenian yang memiliki hak merek serta hak cipta disebabkan rendahnya kesadaran dan ketidaktahuan pada mekanisme pendaftaran kedua hak tersebut. Padahal, tanpa kedua hak tersebut, kata Hary, karya seniman dan UMKM bisa diklaim oleh pihak lain.
Pemerintah Banyuwangi tahun ini akan memfasilitasi pendaftaran 15 hak cipta dan 10 hak merek milik seniman serta UMKM. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 100 juta untuk mendaftarkan ke-25 produk tersebut. "Program ini akan kami lanjutkan setiap tahun," kata dia.
Ketua Asosiasi Produsen Pangan Olahan Banyuwangi, Syamsudin, mengatakan, UMKM tidak mengurus hak merek karena terbentur biaya dan mekanisme yang rumit. Untuk mendaftar hak merek, paling sedikit dibutuhkan biaya Rp 3 juta. "Padahal untuk modal saja kebingungan," kata dia.
Syamsudin mengakui, tanpa hak merek, produk perajin sulit berkembang ke tingkat nasional maupun internasional. Sebab, kata dia, dalam beberapa kasus ada kesamaan merek antara produk yang dan dengan yang lainnya.
Dia mendukung bila pemerintah memfasilitasi pendaftaran hak merek. Namun, pengusaha berharap pemerintah juga selektif dalam memilih UMKM yang dibantu.
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Hasil Real Count KPU, Rieke-Teten Unggul 47 Persen
Pengamat: Anas Punya Kartu As Korupsi Kader PD
Begini Kalau Jokowi Dikerjai Istrinya
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri
Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain