"Kita bisa menghitung pertumbuhan 46 juta kiloliter itu besar sekali. Apalagi jika tidak dilakukan pengendalian, bisa jebol 50 juta kl," kata Hatta di kantor Kepresidenan, Selasa, 29 Januari 2013.
Menurut Hatta, opsi yang akan dilakukan pemerintah untuk menekan kuota BBM bersubsidi tetap dengan melakukan pengendalian yang akan dilakukan menggunakan teknologi informasi. Dengan teknologi itu, diharapkan penyelundupan dan penyalahgunaan akan berkurang.
"Karena terdeteksi kemana arah pergerakan BBM itu. Deteksi ini sudah terbukti berhasil oleh salah satu perusahaan," kata Hatta. Namun dia tidak menyebut perusahaan mana yang berhasil itu.
Selain pengendalian dengan sistem IT, gerakan penghematan, konversi, dan diversifikasi energi juga akan dilakukan pemerintah. Menurut Hatta, semua langkah itu harus dipadukan agar pengendalian bisa berhasil. Pernyataan tersebut semakin memastikan jika pemerintah tidak merencanakan untuk menaikkan harga BBM.
Hatta juga mengakui jika pengendalian yang dilakukan pada tahun lalu tidak berjalan efektif. Meskipun demikian, pemerintah, kata Hatta, tidak akan putus asa. "Dengan menerapkan teknologi, kami yakin bisa capai penghematan yang signifikan. Karena 2012 kuota sudah 46 juta kiloliter, 2013 46 juta kiloliter. Kalau tidak dikendalikan bisa lewat," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA