TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) akan membangun pabrik Pusri II-B (Proyek PUSRI IIB) untuk mengganti Pabrik Pusri II yang sudah tidak efisien. “Pembangunan pabrik ini adalah dalam rangka meningkatkan efisensi, daya saing dan kesinambungan usaha,” kata Direktur Utama PT Pusri, Musthofa melalui rilis yang diterima Tempo, Jumat 14 Desember 2012.
Pabrik Pusri II-B berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan. Proyek ini didukung pendanaannya oleh tujuh bank lokal dan asing sebagai kreditur yaitu: BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank BJB, Bank Sumsel Babel, dan Bank UOB Indonesia dengan menggunakan skema pembiayaan club deal. Nilai Proyek Pusri II-B sebesar US $ 561 juta.
Baca Juga:
Penandatanganan kontrak proyek Pusri II-B antara PT Pupuk SriwidjajaPalembang dengan Konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dilakukan di Kantor Pusri Perwakilan Jakarta, hari ini.
Dengan digantinya Pabrik Pusri II yang memiliki kapasitas 450.000 ton per tahun, maka jika nantinya pabrik Pusri II-B mulai beroperasi akan menambah produksi sebesar 457.500 ton urea per tahun, sehingga total produksi urea Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun.
Menurut dia, pabrik Pusri II-B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga hemat bahan baku gas. Selain itu, untuk mengoptimalkan pemakaian gas untuk bahan baku pabrik, maka untuk bahan bakar pembangkit steam dan listrik diganti dengan batu bara.
PINGIT ARIA