TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memperhitungkan konsumsi domestik bisa mencapai US$ 36 triliun dalam 20 tahun ke depan. Hal ini dengan mempertimbangkan akumulasi Pendapatan Domestik Bruto pada 20 tahun ke depan yang mencapai US$ 60 triliun, dengan 60 persennya berasal dari konsumsi domestik.
"Akan terjadi konsumsi US$ 36 triliun dollar. Ini akan dikonsumsi 250 juta manusia Indonesia selama 20 tahun ke depan," ucap Gita saat menjadi pembicara dalam Permata Economic Outlook, Kamis malam, 6 Desember 2012. Potensi ini bisa terus terjadi jika Indonesia bisa menjaga konsumsi kelas menengahnya.
Gita menegaskan, Indonesia memerlukan cetak biru pembangunan agar pelaku industri nasional tidak kehilangan peluang di dalam negeri. "Kalau tidak bisa berproduksi untuk memenuhi konsumsi Indonesia 20 tahun ke depan, kita bisa impor. Tapi ini bisa jadi lost opportunity," ucapnya.
Dalam 10 bulan pertama 2012, Gita menjelaskan, impor tercatat naik 9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Impor untuk bahan baku dan barang modal naik 7-20 persen. Adapun impor produk konsumsi turun 1,6 persen. "Substitusi impor terjadi, pabrik-pabrik dibangun membuahkan yang bernilai tambah," ucapnya.
Tantangan ke depan, kata Gita, adalah bagaimana merancang kebijakan untuk mendukung substitusi impor ini. Bukan hanya untuk mendorong pemenuhan kebutuhan konsumsi domestik, tetapi juga ekspor.
Baca Juga:
Gita menjelaskan, pendapatan ekspor Indonesia sudah lumayan meskipun menurun 6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Turunnya harga komoditas berkontribusi pada turunnya nilai ekspor US$ 10 miliar. "Kita harus shift away dari hanya ekspor komoditas ke produk dan jasa bernilai tambah," ucapnya.
Jika tidak, saat komunitas ekonomi ASEAN mulai efektif pada 2015, Indonesia hanya bisa ekspor bahan baku dan negara lain yang kirim produk jadi balik ke Indonesia. Atas dasar ini, Gita menambahkan, pemerintah terus menyemangati investasi di Tanah Air. "Ada bilateral dengan beberapa negara, Australia dan Korsel. Investasi Korsel sangat besar dan kelihatannya akan investasi lebih besar," ucapnya.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler:
Bupati Aceng Diduga Memeras Rp 250 Juta
Ide Jokowi Atasi Kemacetan Dinilai Tak Efektif
Kurikulum Baru, SMA Tidak Ada Penjurusan
Pelajar Situbondo Bentuk Kelompok Arisan Seks
Skandal Bupati Aceng Tak Kejutkan Kawan Dekatnya