TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI AGRO) menargetkan laba bersih sebesar Rp 50,58 miliar, terutama dari penyaluran kredit perkebunan atau agrobisnis, pada Desember 2012. Per September lalu, laba bersih persero tercatat Rp 22 miliar.
Direktur Utama BRI AGRO, Heru Sukanto, mengatakan, laba bersih perusahaan pada triwulan ketiga tahun ini menurun sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Saat itu laba mencapai Rp 26,15 miliar,” katanya, usai Public Expose BRI Agro di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin, 19 November 2012.
BRI AGRO juga menargetkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 30 persen. Peningkatan kredit akan didukung dengan ekspansi pembukaan dua kantor cabang yang khusus bergerak di bidang perkebunan. “Kami tetap fokus pada penyaluran kredit di agrobisnis sebesar 60 persen dari total penyaluran kredit,” kata Heru.
Peningkatan kredit juga didukung dengan pengajuan tambahan modal hingga Rp 500 miliar untuk ekspansi pada tahun depan. Modal perseroan saat ini sekitar Rp 360 miliar. BRI AGRO sedang mengajukan modal kepada pemegang saham dan induk perusahaan.
Heru menjelaskan, pengajuan tambahan modal dituangkan di dalam rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan ke Bank Indonesia dan rapat umum pemegang saham. "Kalau tahun ini tidak mungkin, kami ajukan RBB dulu, dengan modal tersebut, kami juga optimistis akan menambahkan CAR menjadi 20 persen di 2013," tuturnya.
Ke depan, Heru menambahkan, arah pengembangan kredit BRI Agro masih fokus pada sektor agrobisnis dan non-agrobisnis dengan skala usaha kecil dan menengah. Porsi pembiayaan sektor agrobisnis dipatok sebesar 60 persen dan pengembangan bisnis umum (non-agrobisnis sebesar 40 persen).
FIONA PUTRI HASYIM