TEMPO.CO, Bakauheni - Akibat dua kapal bersenggolan di Dermaga IV Plengsengan, Pelabuhan Bakauheni, dua hari lalu, PT Indonesia Ferry cabang Bakauheni merugi hingga Rp 500 juta. Kerugian itu akibat kerusakan cukup parah di jembatan keluar-masuk kendaraan menuju kapal dan dinding dermaga yang hancur.
“Dermaga untuk sementara belum bisa dioperasikan. Ada juga kerugian lain karena berkurangnya jadwal penyeberangan,” kata Kepala Cabang PT Indonesia Ferry Bakauheni, Yanus Latenga, Selasa, 23 Oktober 2012.
PT Indonesia Ferry akan meminta pertanggungjawaban pemilik kapal KMP BSP III karena lalai mengemudikan kapal sehingga menabrak kapal KMP Caithlyn, yang tengah melakukan bongkar muat. Saat kejadian, menurut dia, arus air laut tidak deras, tidak ada angin, dan gelombang juga normal. “Tidak ada faktor alam yang membuat kapal tidak terkendali,” kata Yanus.
Saat ini, kedua awak kapal masih menjalani pemeriksaan oleh pengawas pelabuhan (marine inspector) untuk mengetahui tingkat kerusakan dan kelayakan kapal hingga menyebabkan tabrakan. Jika hasil penyelidikan sudah didapat, PT Indonesia Ferry tentu akan mengklaim kerugian itu ke pihak perusahaan. “Tapi yang penting tidak ada korban jiwa,” ujar Yanus.
Dua hari lalu, KMP BSP III milik Arthalita Suryani alias Ayin, yang dinakhodai Ahmad Amin, tiba-tiba menabrak kapal KMP Caithlyn yang tengah bongkar muat. Kejadian itu sempat membuat penumpang yang hendak masuk kapal panik dan berlarian. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam insiden tersebut.
NUROCHMAN ARRAZIE
Terpopuler:
OSO Group Bangun Kilang Minyak di Batam
Proyek Migas Didominasi Proyek Gas Bumi
Krakatau Steel Rampungkan Pabrik Bijih Besi
Jalur Ganda KA Jakarta-Semarang Mulai Tahun Depan
OJK Siapkan Desain Perlindungan Konsumen