Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedagang Mie Ayam Minta Dilatih Soal Pemasaran

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Mie Aceh di warung 'Razali' yang siap dihidangkan kepada pelanggan. TEMPO/Adi Warsidi
Mie Aceh di warung 'Razali' yang siap dihidangkan kepada pelanggan. TEMPO/Adi Warsidi
Iklan

TEMPO.CO , Surakarta - Pedagang mie ayam yang tergabung dalam Paguyuban Tunggal Rasa Parimas Solo membutuhkan pelatihan pemasaran dan kreasi menu.

Sekretaris paguyuban Edi Santoso mengatakan selama ini cara berjualan para pedagang terkesan tradisional. "Menunya itu-itu saja dan gerobaknya kurang menarik," katanya kepada wartawan, Kamis, 11 Oktober 2012.

Dia mengatakan dua tahun lalu pernah mengajukan proposal ke Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk meminta pendampingan peningkatan usaha. Misalnya dengan optimalisasi sarana dan prasarana yang dimiliki. "Tapi hingga kini tidak ada jawaban" ujarnya.

Menurutnya 60 pedagang mie ayam yang tergabung dalam paguyuban relatif tidak kesulitan permodalan. Sebab tiap pedagang sudah mendapat pinjaman modal gerobak dan isinya dari paguyuban. "Yang kami inginkan ada pelatihan untuk membuat gerobak lebih menarik atau cara membuat kreasi menu baru," ucapnya.

Kepala Bidang Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Daerah Kamar Dagang dan Industri Surakarta Liliek Setiawan mengatakan Kadin punya komitmen mengembangkan usaha mikro-kecil dan menengah. "Karena sudah terbukti pelaku UMKM paling tahan banting terhadap krisis ekonomi. Termasuk krisis ekonomi global saat ini," katanya.

Pihaknya bermaksud membina UMKM, agar lebih memiliki daya saing. Misalnya dengan pemberdayaan UMKM dan membantu UMKM mendapatkan permodalan dari perbankan. "Kami sudah menjalin komunikasi dengan beberapa kelompok UMKM, salah satunya paguyuban pedagang mie ayam," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kadin berencana menjadi bapak asuh bagi 2 ribu pedagang mie ayam di Surakarta dan sekitarnya. "Kami akan membantu pembuatan proposal permodalan dan mediasi ke perbankan," katanya.

Edi meminta Kadin berperan memfasilitasi pedagang mie ayam dalam hal pelatihan usaha. Sebab sudah tidak ada kendala dalam permodalan. "Kami berharap Kadin bisa menjembatani kami dengan instansi pemerintah untuk melakukan pelatihan usaha," ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terpopuler lainnya:
Aceh Akan Punya BP Migas Khusus

Jawa Timur Susun Konsep Transportasi Megapolitan 

Dahlan Iskan: BUMN Bisa Ambil Proyek Tak Untung 

BUMN Keuangan Pertimbangkan Beli Saham Newmont 

Analis Puji Keputusan BI Tak Ubah Suku Bunga 

BI: Ekonomi Indonesia Tumbuh Saat Dunia Tak Tentu 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

Suasana aktifitas jual beli dengan dibatasi sekat plastik di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin, 11 Januari 2021. Selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 11-25 Januari 2021 operasional pasar tradisional di Kota Solo tetap buka dengan pembatasan waktu operasional sampai pukul 18:00 WIB dan menerapkan protokol kesehatan ketat. ANTARA/Mohammad Ayudha
3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.


Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

9 Mei 2020

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil blusukan ke Pasar Sederhana, Kota Bandung pada Rabu, 18 Maret 2020.
Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.


Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

23 Oktober 2018

Seorang perempuan mengacungkan dua ibu jari kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, yang berkunjung ke Pasar Wonodri, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. ANTARA
Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.


Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

24 April 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku keluarga Afif juga turut menghadiri acara lamaran dan perkenalan kedua belah pihak keluarga besar Bella maupun Afif ini. instagram.com
Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.


Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

1 Agustus 2016

Jengkol. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.


Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

29 April 2016

Sentra Ikan Bulak di Jalan Cumpat, Surabaya, Jawa Timur yang terletak sekitar 600 meter dari ikon baru Surabaya yakni Jembatan Kenjeran. TEMPO/Mohammad Syarafah
Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.


Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

12 Agustus 2015

Ninih (19), menawarkan getuk pada sejumlah warga yang melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Kuningan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Ninih kembali melakukan aktivitasnya sebagai penjual getuk dengan penghasilan antara Rp 100 ribu hingga Rp300 ribu perhari. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.


Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

12 Agustus 2015

Ninih (19) membawa dagangannya menuju ketempat biasa dirinya menjajakan Getuk di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Kuningan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Ninih dapat mendapatkan keuntungan antara Rp 100 ribu hingga Rp300 ribu perhari. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.


Pasar Klewer  

2 Januari 2015

Pasar Klewer  

Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.


Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

20 Agustus 2013

Ilustrasi ayam potong. ANTARA/Agus Bebeng
Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.