TEMPO.CO , Surakarta - Pedagang mie ayam yang tergabung dalam Paguyuban Tunggal Rasa Parimas Solo membutuhkan pelatihan pemasaran dan kreasi menu.
Sekretaris paguyuban Edi Santoso mengatakan selama ini cara berjualan para pedagang terkesan tradisional. "Menunya itu-itu saja dan gerobaknya kurang menarik," katanya kepada wartawan, Kamis, 11 Oktober 2012.
Dia mengatakan dua tahun lalu pernah mengajukan proposal ke Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk meminta pendampingan peningkatan usaha. Misalnya dengan optimalisasi sarana dan prasarana yang dimiliki. "Tapi hingga kini tidak ada jawaban" ujarnya.
Menurutnya 60 pedagang mie ayam yang tergabung dalam paguyuban relatif tidak kesulitan permodalan. Sebab tiap pedagang sudah mendapat pinjaman modal gerobak dan isinya dari paguyuban. "Yang kami inginkan ada pelatihan untuk membuat gerobak lebih menarik atau cara membuat kreasi menu baru," ucapnya.
Kepala Bidang Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Daerah Kamar Dagang dan Industri Surakarta Liliek Setiawan mengatakan Kadin punya komitmen mengembangkan usaha mikro-kecil dan menengah. "Karena sudah terbukti pelaku UMKM paling tahan banting terhadap krisis ekonomi. Termasuk krisis ekonomi global saat ini," katanya.
Pihaknya bermaksud membina UMKM, agar lebih memiliki daya saing. Misalnya dengan pemberdayaan UMKM dan membantu UMKM mendapatkan permodalan dari perbankan. "Kami sudah menjalin komunikasi dengan beberapa kelompok UMKM, salah satunya paguyuban pedagang mie ayam," ujarnya.
Kadin berencana menjadi bapak asuh bagi 2 ribu pedagang mie ayam di Surakarta dan sekitarnya. "Kami akan membantu pembuatan proposal permodalan dan mediasi ke perbankan," katanya.
Edi meminta Kadin berperan memfasilitasi pedagang mie ayam dalam hal pelatihan usaha. Sebab sudah tidak ada kendala dalam permodalan. "Kami berharap Kadin bisa menjembatani kami dengan instansi pemerintah untuk melakukan pelatihan usaha," ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler lainnya:
Aceh Akan Punya BP Migas Khusus
Jawa Timur Susun Konsep Transportasi Megapolitan
Dahlan Iskan: BUMN Bisa Ambil Proyek Tak Untung
BUMN Keuangan Pertimbangkan Beli Saham Newmont
Analis Puji Keputusan BI Tak Ubah Suku Bunga
BI: Ekonomi Indonesia Tumbuh Saat Dunia Tak Tentu