TEMPO.CO, Jakarta - PT Lintas Marga Sedaya, pemegang konsesi jalan tol Cikampek-Palimanan, akan menandatangani perjanjian kredit, hari ini, Rabu, 26 September 2012. Proyek jalan tol sepanjang 116 kilometer dengan nilai investasi Rp 12,6 triliun ini segera memasuki tahap konstruksi.
"Penandatangan rencananya dilakukan hari ini," kata Kepala Subbidang Pembebasan Lahan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Herry Marzuki.
Besarnya kredit yang digelontorkan perbankan adalah 70 persen dari total investasi, yakni Rp 8,82 triliun, yang akan cair saat proses konstruksi. Sisanya, 30 persen atau sekitar Rp 3,78 triliun, berasal dari internal perusahaan.
Herry mengatakan, proyek jalan tol tersebut saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Dari total panjang 116 kilometer, 96 persen di antaranya sudah bebas. Pembebasan lahan itu sendiri menelan anggaran sebesar Rp 0,55 triliun.
Sisanya sedang dalam proses di pengadilan lantaran mayoritas lahan yang belum dibebaskan adalah tanah wakaf, termasuk tanah milik pondok pesantren. Menurut Herry, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan masyarakat sekitar sudah bersepakat soal tanah wakaf ini.
Proses yang sedang berjalan di pengadilan ini lebih kepada administrasi surat-surat. Nantinya tanah wakaf ini, karena tidak bisa dikomersilkan, akan dipindahkan ke tempat lain.
Proyek jalan tol milik Plus Expressway Berhard dan PT Baskhara Utama Sedaya ini akan melalui Kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Pekerjaan konstruksi ditargetkan dapat diselesaikan dalam waktu 30 bulan sehingga pada akhir 2014 siap beroperasi.
SYAILENDRA
Terpopuler:
Boeing Siap Bantu Industri Pesawat Indonesia
Indonesia Diklaim Lebih Baik dari OECD dan BRICS
Bursa dan Bapepam Minta Penjelasan Bumi Resources
DPR:Produk Gadai Emas Bank Syariah Bermasalah
Perbankan Sambut Baik Keputusan MK Soal Piutang