TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan bahwa saat ini ada peluang untuk menekan subsidi energi, terutama subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Untuk itu, pemerintah meminta DPR membahas kemungkinan pengurangan subsidi BBM ini dalam rapat-rapat membahas RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 yang tengah berlangsung di kompleks parlemen Senayan, Jakarta.
Peluang ini muncul, kata Armida, karena kenaikan harga minyak dunia, menyusul kebijakan stimulus ekonomi yang diluncurkan pemerintah Amerika Serikat. Faktor lainnya adalah kondisi terakhir perekonomian global yang masih tak menentu. “Semua faktor itu belum muncul dalam pembahasan Rancangan APBN,” katanya.
Dalam Rancangan APBN tahun depan, semula pemerintah tidak mengusulkan pengurangan subsidi energi. Bahkan, jumlah subsidi BBM yang diminta pemerintah naik dari Rp 202, 4 triliun menjadi Rp 274 triliun lebih.
Jika subsidi jadi dikurangi –dan harga premium di masyarakat naik—pemerintah sudah mempersiapkan sejumlah opsi kebijakan. “Salahsatunya, akan ada stasiun pengisian bahan bakar gas untuk warga yang tak mau membeli pertamax,” kata Armida. Subsidi, akan diutamakan untuk pengelola transportasi publik. “Bappenas akan mempersiapkan mekanisme penyaluran subsidi untuk sektor ini,” katanya.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler:
Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Anti-Islam
Kubu Foke Bantah Haiya Ahok Direncanakan
Pria "Miskin" Ini Simpan Sepeti Emas di Rumahnya
Bela Polri, DPR "Serang" KPK
Jokowi dan Foke Dituding Manipulasi Dana Kampanye