Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebutuhan Uang Lebaran Ternyata di Bawah Estimasi

image-gnews
TEMPO/Arif Fadillah
TEMPO/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Direktur Eksekutif Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia, Gatot Sugiono, mengungkapkan jumlah uang beredar yang dipersiapkan BI selama Ramadan lebih tinggi dibanding yang dibutuhkan.

Tahun ini, BI menyiapkan uang tunai Rp 89,4 triliun. "Realisasinya tidak sampai segitu," kata Gatot kepada Tempo.

BI memperkirakan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama Ramadan tahun ini mencapai Rp 89,4 triliun. Sebesar Rp 24,9 triliun untuk Jakarta dan Rp 64,9 triliun untuk kantor-kantor perwakilan BI di daerah. Realisasinya, hingga 16 Agustus 2011, uang tunai yang diserap pasar mencapai Rp 85,6 triliun. Sebesar Rp 26,3 triliun untuk kebutuhan kantor pusat dan sebesar Rp 59,3 triliun untuk kantor-kantor perwakilan di daerah. "Ini yang ditarik bank dan masyarakat," kata Gatot.

Meski tak sebesar estimasi, kebutuhan uang tunai sepanjang Ramahan tahun ini tercatat meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada Ramadan 2011, realisasinya baru mencapai Rp 80,3 triliun dan pada Ramadhan 2010, realisasinya Rp 54,8 triliun.

Sebagaimana tahun sebelumnya, penarikan uang tunai terbesar terjadi pada seminggu menjelang Ramadan. Kebanyakan untuk kebutuhan stok anjungan tunai mandiri (ATM).

"H-7 terjadi penarikan besar-besaran untuk mengisi, menyediakan uang tunai untuk liburan 6 hari," ucapnya. Bank-bank melakukan penarikan besar uang tunai di BI pada periode 13-15 Agustus.

Adapun penukaran uang kecil atau pecahan di bawah Rp 10 ribu hingga 16 Agustus 2012 mencapai Rp 3,5 triliun. "Ini yang ditukarkan langsung ke BI pusat di Thamrin, di daerah, dan di bank-bank," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara keseluruhan, Gatot menjelaskan, jumlah uang beredar meningkat di kisaran 12,9-14,8 persen year on year, baik hingga Ramadan ataupun akhir tahun.

Tahun ini, jumlah uang yang dibutuhkan secara nasional mencapai Rp 375 triliun, meningkat 14,8 persen dibanding 2011 yang mencapai Rp 326,5 triliun. Adapun tahun ini, sampai dengan Ramadan, secara nasional jumlah uang beredar Rp 442,6 triliun, naik 12,9 persen dibanding posisi Ramadan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 391,9 triliun.

Gatot menjelaskan, mulai 23 Agustus 2012, uang beredar sudah mulai kembali masuk ke BI. Pada 23 Agustus, tercatat Rp 2,6 triliun kembali masuk ke BI dalam bentuk setoran likuiditas lebih dari perbankan. Jumlah itu meningkat pada 24 Agustus ke Rp 2,7 triliun. Adapun hari pertama pekan ini, setoran uang tunai mencapai Rp 2,7 triliun. "Saya rasa, besok jumlahnya tak akan beda jauh," ucapnya.

Melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah uang beredar bakal kembali normal pada H+7 hingga H+10 pasca Ramadan. "Saya kira, minggu ini sudah mulai normal," kata dia.

MARTHA THERTINA


Terpopuler:
Dahlan : Pembangunan 15 Pabrik Rampung Tahun 2013

Menteri Dahlan Ogah Bantu Merpati Lagi

Kalla Minta Saudagar Bugis Bersemangat

Benahi Armada, Merpati Sewa Boeing Next Generation

BCA Akan Luncurkan Kembali KPR Bunga Tetap

BCA Bentuk Perusahaan Asuransi

Rupiah Masih dalam Tekanan 

Investasi 2013 Diyakini Capai US$ 30 Miliar

Investor Masih Berharap Ada Stimulus

Impor Garam dihentikan Hingga November

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.


Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.


Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.