TEMPO.CO, Jakarta - Rokok memberikan andil yang cukup besar terhadap garis kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Stastik (BPS), rokok memberikan sumbangan terbesar ke dua terhadap kemiskinan, yaitu 8,13 persen di perkotaan dan 7,07 persen di pedesaan.
\"Penyumbang pertama garis kemiskinan adalah beras sebesar 29,23 persen di perkotaan dan 35,61 di pedesaan,\" kata Kepala BPS, Suryamin, saat menyampaikan rilis datanya di kantor BPS, Jakarta, Senin, 2 Juli 2012.
Komoditi lainnya yang memberikan andil terhadap meningkatnya kemiskinan adalah telur ayam ras, gula pasir. Sementara komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan besar terhadap kemiskinan adalah biaya perumahan, biaya listrik, pendidikan, dan bensin.
Selain itu, berdasarkan data BPS per Maret 2012, penduduk miskin Indonesia berkurang hingga 890 ribu. Pada Maret 2011 lalu badan statistik negara itu mencatat jumlah penduduk miskin 30,02 juta orang.
Suryamin, menuturkan selama periode Maret 2011 hingga Maret 2012 penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 399,5 ribu orang dari 11,0 juta orang. Di daerah pedesaan juga terjadi penurunan sebanyak 487 ribu orang dari angka sebelumnya 18,97 juta (Maret 2011).
Persentase penduduk miskin terbesar saat ini berada di Pulau Maluku dan Papua, yaitu 24,77 persen. Sementara penduduk miskin terkecil di pulau Kalimantan, yakni sebesar 6,69 persen.
\"Dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar penduduk miskin berada di Pulau Jawa, yaitu 16,11 juta orang. Sedangkan penduduk miskin terkecil berada di pulau Kalimantan, yaitu 95 ribu orang,\" tuturnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita lain:
Dahlan Iskan Dinilai Genit Mengejar Popularitas
Bom Waktu Dahlan Iskan
BI Siapkan Aturan Bank Tanpa Cabang
Inflasi Juni Terancam Tinggi
Kuota Nyaris Habis, Premium di Yogya Bakal Langka
Minimarket Bisa Ditunjuk Sebagai Agen Bank