TEMPO.CO, Bogor - PT Mazda Motor Indonesia belum berencana membuat pabrik di Indonesia. Meskipun Indonesia menjadi pasar terbesar kedua di ASEAN, Mazda masih butuh waktu untuk berinvestasi. “Kami masih butuh waktu untuk membuka pabrik di Indonesia,” kata Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia Keizo Okue dalam peresmian dealer baru di Bogor, Rabu, 21 Maret 2012.
Tahun lalu, Indonesia menyumbangkan angka penjualan sebanyak sekitar 9.000 unit mobil. Tipe yang menjadi andalan adalah jenis Mazda2 dan Mazda BT50. Rencananya, selain kedua tipe itu, Mazda akan mengandalkan penjualan tipe Mazda CX5. Ketiga jenis mobil akan menjadi tulang punggung penjualan Mazda di Indonesia. “Nanti akan ditunjang oleh tipe lain,” ucapnya.
Okue menjelaskan pihaknya masih realistis melihat perkembangan pasar sehingga belum bisa berencana untuk membangun pabrik. Hingga saat ini, Mazda masih akan mengimpor mobil dan suku cadang untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.
Kuantitas penjualan di Indonesia, kata dia, menduduki urutan terbesar kedua di ASEAN. Indonesia hanya kalah dari Thailand. Namun Okue tidak menyebutkan berapa angka penjualan di Negeri Gajah Putih tersebut. “Kami akan beri tahukan jika memang ada rencana untuk berinvestasi lebih,” ujarnya.
Mazda hari ini meresmikan dealer pertama di Kota Bogor. Dealer ini dikelola oleh PT Sumber Trada Mobilindo. Secara keseluruhan, Mazda sudah memiliki 29 dealer di seluruh Indonesia. Dealer ini tersebar di sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Balikpapan, Batam, dan Denpasar. Okue menyatakan ekspansi dealer ini akan terus dilakukan. Sisa delapan unit dealer baru akan diprioritaskan di kota yang belum memiliki dealer.
I WAYAN AGUS PURNOMO