TEMPO.CO, Beijing - Sekelompok penulis asal Cina menggugat Apple Inc atas tuduhan pembajakan. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino Amerika Serikat itu dituduh menjual karya tulis dan buku para penulis itu di toko online mereka, App Store, tanpa lisensi.
Sebanyak 22 penulis yang menamakan diri Writers Right Alliance itu menuntut Apple membayar kompensasi senilai 50 juta yuan atau sekitar US$ 7,7 juta. Aliansi yang juga beranggotakan penulis novel sekaligus pembalap ternama Cina, Han Han, menuduh Apple telah menjual 95 buku bajakan asal Cina di App Store.
"Kami telah mengirim surat gugatan sekaligus permintaan kompensasi pada Apple," kata Ketua Aliansi, Bei Zhicheng, seperti dikutip dari Xinhua, Senin 19 Maret 2012.
Menanggapi laporan ini, Apple pun membantah telah melakukan pembajakan hak intelektual para penulis tersebut. "Kami akan merespon secepatnya," kata Juru Bicara Apple, Carolyn Wu.
Tuntutan ini menambah daftar kasus yang dihadapi Apple di Cina. Saat ini Apple tengah bersengketa dengan Proview Electronics Co, produsen alat telekomunikasi Cina, terkait nama paten iPad. Pengadilan pun mengabulkan gugatan Proview dan melarang penjualan iPad di beberapa wilayah seperti Shanghai dan Beijing.
Selama ini isu pembajakan mewarnai hubungan Cina dan Amerika. Cina kerap kali dikenai tuduhan pembajakan beragam produk oleh Amerika mulai dari musik, desain pakaian, serta komoditi lain. Amerika pun sering mengaku mengalami rugi miliaran dollar gara-gara pembajakan ini.
Sebaliknya, Cina pun telah beberapa kali menggugat Amerika. Pada 2009, para penulis yang tergabung dalam Works Copyright Society melaporkan Google dengan tuduhan pembajakan 20 ribu karya tulis dari 570 pengarang asal Cina. Google memasukkan tulisan-tulisan tersebut dalam proyek perpustakaan digital mereka tanpa izin.
FERY FIRMANSYAH