TEMPO Interaktif, Makassar - Wakil Presiden periode 2004-2009, Jusuf Kalla, mengingatkan organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia jangan menjadi tangga menuju panggung dunia politik praktis. Dunia politik sangat tidak menguntungkan dalam membangun bisnis.
"Hipmi jangan jadi tangga untuk menjadi anggota DPR. Fokus dulu di bisnis baru berpikir ke yang lain, jangan berpikir karena ada reshuffle atau kursi gubernur kosong, lalu mau beralih ke politik," kata Jusuf Kalla ketika berbicara dihadapan 2.000 pengurus Hipmi yang tengah mengikuti Musayawarah Nasional di Hotel Grand Clarion, Makassar, Selasa 18Oktober 2011.
Musyawarah Nasional Hipmi berlangsung hari ini hingga 20 Oktober 2011. Dalam musyawarah akan dipilih Ketua Umum Hipmi periode 2011-2014. Pemilihan Ketua Umum diikuti empat kandidat, yakni Raja Sapta Oktohara, Hari Warganegara, Erik Hidayat, dan Pria Mahada Djan yang akan dipilih 165 hak suara.
JK mempersilahkan pengusaha yang tergabung dalam Hipmi bermain politik dengan syarat telah sukses di bidang usaha. Kerusakan sistem pemerintahan secara nasional disebabkan mental pemimpin yang mengutamakan uang dibanding menjunjung tinggi amanah rakyat.
Pelaku usaha yang sudah terlibat di dunia politik, menurut JK, akan sulit bekerja maksimal, dan sulit memisahkan antara kepentingan perusahaan dengan organisasi/pemerintahan. Menurut JK saat ini kepatuhan sosial tidak ada yang melekat di pemerintahan.
Akibatnya perintah dari pemimpin tidak dijalankan dengan baik dan cenderung diacuhkan. Kondisi ini menuntut pertanggungjawaban pemerintah sebagai lembaga yang menyuarakan amanah rakyat.
"Kepatuhan sosial sudah tidak ada lagi di pemerintahan. Pemerintah harus bertanggungjawab dengan memberikan perintah jelas dan tegas," kata JK yang disambut tepuk tangan peserta munas.
Kekurangan sistem nasional, kata JK, karena orang lebih percaya uang dibanding amanah. Dia meminta semua pihak menghentikan budaya kapitalis yang selalu mengedepankan uang untuk kepentingan sesaat.
Dalam pemilihan ketua baru Hipmi, JK meminta untuk menghindari money politic. Para kandidat, menurut JK, harus menang dengan menjunjung tinggi harga diri, bukan mengandalkan uang .
"Kalau sudah terbiasa menggunakan uang untuk menang, maka akan terus seperti itu. Saatnya menutup kas uang dan jangan memberikan kepada siapapun," ucap JK.
SULFAEDAR PAY