Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buntut Utang AS, Bos Standard & Poor's Diganti  

image-gnews
Tiga pialang memperhatikan pergerakan harga saham di bursa saham Sao Paulo, Brasil, (8/8). Indeks saham di Brasil mengalami penuruanan tajam akibat turunnya peringkat utang Amerika Serikat. AP/Andre Penner
Tiga pialang memperhatikan pergerakan harga saham di bursa saham Sao Paulo, Brasil, (8/8). Indeks saham di Brasil mengalami penuruanan tajam akibat turunnya peringkat utang Amerika Serikat. AP/Andre Penner
Iklan

TEMPO Interaktif, NEW YORK - Keputusan Standard & Poor's (S&P) memangkas rating utang Amerika Serikat dari AAA ke AA+ pada awal bulan ini berbuntut panjang. Pekan lalu, Departemen Kehakiman negara itu memutuskan akan melakukan penyelidikan pemotongan rating utang karena ada indikasi suap.

Senin malam lalu, komisaris dan pemegang saham S&P mengumumkan pergantian Presiden S&P, yang selama ini dijabat Deven Sharma, 55 tahun. Posisi Sharma akan ditempati oleh Douglas Peterson, 53 tahun, yang saat ini kepala operasi Citibank, unit perbankan Citigroup

Sumber di perusahaan itu, seperti dikutip Guardian, menyebutkan keputusan penggantian Sharma adalah akibat langkah S&P memangkas peringkat utang Amerika. Penurunan peringkat ini telah menimbulkan akibat, seperti gejolak di pasar saham global, meningkatnya biaya pinjaman Amerika Serikat, dan tersulutnya kemarahan Washington.

Menteri Keuangan Amerika, Tim Geithner, menuding S&P tidak paham kondisi dasar anggaran fiskal Amerika. "Dan mereka telah salah membuat kesimpulan," ujarnya.

Penyelidikan yang dilakukan Departemen Kehakiman terkait dengan dugaan kesalahan penilaian rating utang Amerika. Selain itu, penyelidikan dilakukan menyusul pengakuan puluhan sekuritas hipotek di tahun-tahun menjelang krisis keuangan yang menyebut S&P tidak akurat.

Sumber New York Times menyebutkan, Komisi Sekuritas dan Bursa telah menyelidiki kemungkinan kesalahan yang dilakukan S&P. Instansi lain yang juga bakal diselidiki adalah Moody dan Fitch Ratings.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

S&P adalah unit dari McGraw-Hill Companies. Adanya tekanan dari pemerintah ini membuat manajemen dan investor mempertimbangkan apakah akan melakukan spin off bisnis atau membuat perubahan strategis lainnya di musim panas nanti.

Harold McGraw III, Presiden Komisaris McGraw-Hill, perusahaan induk S&P, tidak secara tegas menyebut alasan pergantian Sharma. “Perusahaan ingin memberi kesempatan di tempat lain buat Sharma,” ujarnya.

Sharma bergabung dengan S&P pada 2006 dan menjabat presiden pada tahun berikutnya. Sebelum itu, dia menjadi wakil presiden eksekutif, strategi global, di McGraw-Hill selama lima tahun. Menurut McGraw, Sharma akan tetap di perusahaan sampai akhir tahun untuk membantu mengawasi bisnis McGraw-Hill.

"Kami sangat senang menyambut peran penting Douglas presiden Standard & Poor's karena terus membangun perangkat tambahan beberapa tahun terakhir dan mempercepat pertumbuhan global," kata Harold McGraw III kemarin.


GUARDIAN | THE NEW YORK TIMES | ERWINDAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.


Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini Papua di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Situasi Papua saat ini sudah berjalan normal kembali. Permintaan maaf sudah dilakukan, menunjukkan kebesaran hati untuk saling memghargai dan menghormati sebagai bangsa. Presiden juga memerintahkan Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras etnis rasis secara tegas. TEMPO/Subekti.
Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.


Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar tentang keamanan perbatasan dan penutupan pemerintahan parsial AS dari Ruang Diplomatik di Gedung Putih di Washington, AS, 19 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]
Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.


Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.


Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Dua wanita berjalan di depan toko yang sedang cuci gudang karena akan tutup di Los Angeles (12/2). Kongres Amerika menyepakati pemberian stimulus ekonomi sebesar US$ 789 miliar. Foto: AFP/Mark Ralston
Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."


The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

Ben S. Bernanke. AP/Alex Brandon
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.


Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Ilustrasi indeks/Bursa saham. REUTERS/Toru Hanai
Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.


Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. TEMPO/Imam Sukamto
Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."


Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Ilustrasi Wall Street. AP/Richard Drew
Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."


Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.