TEMPO Interaktif, Jakarta - Organisasi petambak udang, Shrimp Club Indonesia, yakin bisa memenuhi target produksi udang 412 ribu ton tahun ini. Sebab, peningkatan produksi udang dianggap terus membaik.
"Pada semester pertama tahun ini saja sudah 90 ribu ton dan kami harap mencapai 134 ribu ton hingga saat ini," kata Iwan Sutanto, Ketua Shrimp Club, dalam sambutannya pada acara "One Day Workshop on Prevention and Control of Indonesia", di Jakarta, Kamis, 14 Juli 2011.
Iwan mengatakan pemenuhan target tersebut dipatok berdasarkan kemampuan produksi tambak intensif 132 ribu ton, tambak tradisional 150 ribu, petambak semi-intensif 50 ribu ton, serta tambak terintegrasi 80 ribu ton. "Petambak ini tersebar di Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Sulawesi," ujar dia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan pemerintah akan mendorong kemampuan produksi 412 ribu ton tersebut. Langkah yang akan ditempuh, di antaranya mengajak perbankan untuk memberikan permodalan kepada petambak, merevitalisasi tambak yang tidak produktif, serta menyalurkan bibit udang unggul. "Saya berharap semua ini lancar dan Indonesia menjadi pemimpin pasar udang," kata Fadel.
Untuk bantuan permodalan, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Ketut Sugama mengatakan, petambak harus disuntik Rp 41 miliar. Dana itu untuk meningkatkan produksi dengan menghalau penyakit udang.
Ketut yakin dana itu bisa diperoleh dari pinjaman perbankan. "Kami akan menggelar pertemuan dengan perbankan untuk membicarakan hal ini dalam waktu dekat," ucapnya.
Adapun bantuan lain di antaranya merevitalisasi tambak serta menyalurkan bibit unggul. Sejumlah daerah penghasil udang akan menjadi prioritas seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Namun, Ketut tak menjelaskan secara terperinci bentuk bantuan tersebut. "Yang jelas saat ini bantuan sudah jalan," katanya.
TRI SUHARMAN