TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Indonesia menganggap isu stabilitas harga pangan penting untuk diperhatikan. Sebab, pangan adalah kebutuhan utama untuk semua orang. "Ini bukan hanya isu perdagangan atau pertanian. Tapi, isu dari beberapa elemen," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu pada sesi "Managing Global Disruption: Asia's Risk Response Mechanisms" dalam rangkaian World Economic Forum di Jakarta, Ahad, 11 Juni 2011.
Dibutuhkan beberapa langkah untuk mencegah terjadinya fluktuasi harga pangan seperti pada 2008 dan 2010. Langkah pertama adalah menjaga stok pangan domestik. "Opsi ini juga sudah dibicarakan di tingkat ASEAN, yaitu dengan membuat rice reserve (ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve). Dengan stok yang pasti terjaga, diharapkan tidak menyebabkan kepanikan di masyarakat," ucap Mari.
Langkah kedua adalah kebijakan soal pangan yang diinformasikan secara baik seperti bila ada subsidi. Cara berikutnya adalah transparansi tentang informasi dan stok pangan.
Dengan database yang sama dan terintegrasi antarnegara, maka akan lebih baik. Sebab, spekulasi terjadi karena spekulan ada dalam lingkaran informasi tersebut. "Kemudian baru berupaya menaikkan produksi saat menghadapi perubahan iklim seperti ini," kata Mari lagi.
EKA UTAMI APRILIA