TEMPO Interaktif, Cikarang - Pabrik PT Hankook Tire Indonesia yang mulai dibangun di Cikarang, Bekasi, diproyeksikan sebagai pabrik terbesar ketiga milik perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Pabrik senilai US$ 1,1 miliar itu ditargetkan bisa menghasilkan hingga 16 juta ban per tahun pada 2018.
"Dan mendukung target Hankook mencapai produksi global 100 juta ban per tahun," ujar Vice President & CEO Hankook, Seung Hwa Suh, di acara peresmian pembangunan pabrik Hankook Tire Indonesia di Cikarang, Kamis, 9 Juni 2011.
Saat ini, Hankook Tire telah memiliki dua pabrik di Korea dengan kapasitas masing-masing 22,4 juta ban per tahun, dua pabrik di Cina dengan kapasitas masing-masing 21,1 juta dan 10 juta per tahun, serta satu pabrik di Hungaria dengan kapasitas produksi 12 juta per tahun.
Pembangunan pabrik tahap pertama di Indonesia dimulai hari ini dengan nilai investasi awal mencapai US$ 353 juta hingga 2014 dengan kapasitas produksi 5,3 juta ban per tahun dan 840 ribu ban radial truk dan bus per tahun. Setelah itu, pengembangan tahap kedua dilakukan dengan memperhatikan perkembangan pasar.
Hingga 2018, diperkirakan nilai investasi Hankook akan mencapai US$ 1,1 miliar dengan target produksi 16 juta ban per tahun. "Pabrik baru ini akan membuka kesempatan penting bagi kami untuk meningkatkan status global menjadi lima besar dunia," kata Seung. Saat ini, Hankook Tire masuk urutan tujuh besar produsen ban dunia.
Seung mengatakan bahwa pabrik baru Hankook di Bekasi itu akan dijadikan basis ekspor Hankook sekaligus menjadi penghubung pasar regional, terutama Asia Tenggara. "Rencana kami untuk tahap awal, 70 persen produksi akan diekspor," katanya. Target ekspor ban itu nantinya adalah Asia Tenggara, Amerika, dan Timur Tengah.
Selebihnya, 30 persen produksi akan diperuntukkan memenuhi kebutuhan ban dalam negeri. "Karena tingkat penjualan ban dalam negeri Indonesia juga terus tumbuh,” ujarnya.
Hankook memilih Indonesia sebagai tempat berinvestasi karena merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar dengan total produksi 2,92 juta ton pada 2010. Potensi besar industri karet itu yang akan dimanfaatkan seoptimal mungkin. "Kalau di negara lain kami gunakan karet alam dari berbagai negara. Khusus untuk pabrik di Bekasi, Hankook akan menggunakan karet alam 100 persen dari Indonesia," ujarnya.
Ia juga berharap Hankook lebih mudah meluaskan pasar mereka di Timur Tengah. "Karena masyarakat Timur Tengah lebih terbuka untuk menerima produk dari Indonesia sehingga kami harap mereka akan lebih menerima produk ban kami yang diproduksi di Indonesia," katanya.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan bahwa industri ban merupakan salah satu andalan industri manufaktur di Indonesia. Melalui 13 perusahaan nasional, industri telah berhasil memproduksi lebih dari 50 juta unit ban untuk kendaraan penumpang, truk, bus, dan alat berat, serta sekitar 28 juta ban sepeda motor per tahun.
"Itu sudah bisa menutupi kebutuhan domestik, bahkan 70 persen di antaranya diekspor," katanya. Tahun lalu, nilai ekspor ban Indonesia mencapai lebih dari US$ 1 miliar dan angkanya diprediksi akan terus meningkat.
AGUNG SEDAYU